Skripsi
KAJIAN SOSIOLOGIS PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SLAWI
Noor Wibowo, Dody. 2011. "Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Slawi (Sebuah Kajian Sosiologis)". Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Pancasakti Tegal. Siswanto, S.H., M.H., Fajar Ari Sudewo, S.H., M.H.
Kata Kunci: pembinaan narapidana, lembaga pemasyarakatan (LAPAS), sosiologis.
Setiap kelompok masyarakat selalu ada permasalahan sebagai akibat adanya perbedaan antara yang ideal dan yang aktual, antara yang standar dan yang praktis. Fungsi hukum penting sebagai alat untuk mengubah masyarakat (sosial enginnering), menserasikan pertemuan antar kebutuhan dan kepentingan warga masyarakat, baik yang sesuai atau tidak. Melalui bantuan ilmu sosiologi, maka akan terlihat adanya nilai-nilai atau norma-norma tentang hak individu yang harus dilindungi, dan unsur tersebut kemudian dipegang oleh masyarakat dalam mempertahankan kepada apa yang disebut hukum alam (natural law). Keberadaan Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) sebagai tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana kini menggunakan sistem pemasyarakatan. Oleh karena itu pembinaan narapidana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya rehabilitasi dan resosialisasi narapidana guna memberikan bekal bagi narapidana kelak di kehidupannya yang mandiri.
Permasalahan pada penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Slawi? dan (2) Bagaimana aspek sosiologis dalam pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Slawi?. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah: mengetahui pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Slawi dan mengetahui aspek sosiologis dalam pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Slawi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan empiris. Karakteristik penelitian ini bersifat deskriptif preskriptif dan menggunakan analisis sosiologis. Jenis bahan penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan non hukum. Pengumpulan bahan penelitian berupa bahan hukum primer dan sekunder diperoleh dengan cara telaah pustaka dan penelusuran terhadap peraturan perundang-undangan, peraturan pemerintah dan teori-teori. dan bahan non hukum diperoleh dengan cara melakukan observasi dan wawancara dengan narapidana, petugas dan masyarakat. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis hukum secara normatif kualitatif dengan menjabarkan dan menafsirkan data.
Hasil dari penelitian ini adalah (1) Pembinaan Narapidana di LAPAS Slawi dibagi menjadi dua bidang yaitu : (a) pembinaan kepribadian terdiri dari : pembinaan kesadaran beragama/ kerohanian, pembinaan kemampuan intelektual, pembinaan kesadaran hukum, pembinaan mengintegrasikan diri dengan masyarakat; dan (b) pembinaan kemandirian terdiri dari : (i) pembinaan keterampilan berupa : pertanian dan perkebunan, perikanan, jasa, peternakan hewan, prakarya, kegiatan rumah tangga, dan pengolahan limbah plastik; (ii) pembinaan fisik/ jasmani berupa : senam kesegaran jasmani, bola volly, bulu tangkis, tenis meja, dan catur. (2) Aspek Sosiologis dalam Pembinaan Narapidana di LAPAS Slawi tidak lepas dari cara mempersepsikan dirinya dalam menjalankan kehidupan. Berdasarkan hasil wawancara dengan narapidana yang lebih dari satu kali masuk di LAPAS Slawi, didapatkan keterangan mengenai kehidupan di dalam LAPAS Slawi dan kehidaupan saat bebas antara lain : (a) Mereka selalu mengikuti rutinitas sesuai dengan jadwal kegiatan di LAPAS Slawi; (b) Mengikuti program-program kegiatan di LAPAS Slawi dengan baik; (c) Memiliki sikap yang baik dan mampu berinteraksi aktif terhadap petugas dan sesama WBP, terlihat dari perilaku dan ucapan yang ditunjukkan; (d) Hanya mendapatkan kunjungan dari keluarga mereka saja. (e) Setelah bebas yang pertama kali dari LAPAS Slawi mantan narapidana diterima oleh keluarga dan masyarakat tetapi penerimaan masyarakat berubah setelah lebih dari satu kali mantan narapidana keluar dari LAPAS, masyarakat cenderung tidak menerima kehadirannya di lingkungannya. (f) Mereka tidak menggunakan keterampilan yang didapat dari LAPAS Slawi, karena keterampilan yang diberikan tidak sesuai dengan pekerjaan yang mereka dapatkan saat bebas. Saran untuk Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Slawi memberikan keterampilan kepada narapidana berupa keterampilan memasak, montir kendaraan bermotor baik roda 2 maupun roda 4, karena koki masakan dan montir lebih cepat lebih cepat terserap dunia kerja dislawi, walaupun tidak terserap mereka bisa memulai usaha sendiri dengan modal yang kecil.
922011KI32 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain