Skripsi
STRATEGI PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK REKLAME GUNA MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN PEKALONGAN
Indonesia :
Nama : Harsotyono, NPM : 2107501180, Judul Skripsi : Strategi Peningkatan Penerimaan Pajak Reklame Guna Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Kabupaten Pekalongan.
Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah Bagaimana strategi yang dilakukan untuk meningkatkan penerimaan pajak reklame guna mendukung pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Pekalongan. Tujuan penelitiannya yaitu untuk mengetahui strategi yang diambil pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pajak, untuk mengetahui besarnya ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan pajak reklame.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil studi kepustakaan, observasi, wawancara serta angket quesioner dari kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset (DPPKA) serta beberapa pemasang iklan di Kabupaten Pekalongan. Sedangkan data kuantitatif didapat dari laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Pekalongan tahun anggaran 2007 s/d tahun 2009 dengan mengambil pos-pos pendapatan asli daerah, pajak daerah serta belanja daerah.
Pemungutan pajak reklame didasarkan pada tiga idikator utama. Ketiga indikator ini berfungsi untuk menentukan strategis tidaknya suatu wilayah yang meliputi, keramaian lalu lintas (traffic), kepadatan suatu lokasi (density), dan keberadaan pusat aktivitas (activity centre ). Berdasarkan indikator utama tersebut terdapat tiga zona dalam pembagian wilayah penempatan reklame di Kabupaten Pekalongan. Zona I meliputi Kecamatan Kedungwuni, Wiradesa, Kajen, Tirto, Siwalan, Karanganyar, Buaran, Bojong. Zona II meliputi Kecamatan Sragi, Kesesi, Doro, Karangdadap, Wonopringgo, Wonokerto. Zona III meliputi Kecamatan Talun, Lebakbarang, Kandangserang, Paninggaran, Petungkriyono. Zona I merupakan daerah yang mempunyai tarif reklame paling tinggi sedangkan zona III merupakan daerah yang mempunyai tarif reklame paling rendah. Jadi, wilayah I memiliki potensi lebih besar untuk menghasilkan pungutan pajak reklame. Pengukuran pertumbuhan pajak reklame menjadi tolok ukur keberhasilan pemerintah daerah dalam kegiatan pemungutan pajak daerah guna membiayai kegiatan pemerintahan yang lain. Berdasarkan data yang diolah dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Pekalongan dapat diketahui bahwa pertumbuhan penerimaan pajak reklame dari tahun 2007 s/d tahun 2009 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni dari 0,00% pada tahun 2007 menjadi 15,63% pada tahun 2008 dan terus meningkat sampai 19,90% pada tahun 2009.
Kesimpulan dari penelitian ini ialah pemerintah daerah Kabupaten Pekalongan perlu melakukan strategi dalam meningkatkan pendapatan pajak reklame yang meliputi melakukan restrukturisasi organisasi, pembenahan dasar hukum, dan penentuan lokasi strategis.
Kata Kunci : Pajak Reklame, Otonomi Daerah.
English :
Name: Harsotyono, NPM: 2107501180, Thesis Title: Strategies To Increase Tax Revenue Reklame Supports Implementation of Regional Autonomy in Regency Pekalongan.
The principal problem in this thesis is how the strategy undertaken to increase tax revenues to support the implementation of autonomy billboard in Regency Pekalongan area. Research goal is to figure out the strategy taken by local governments in increasing local revenues from the tax sector, to know the size of local government dependence on central government, to determine the factors affecting the increase in advertisement tax.
In this study the authors use qualitative and quantitative research methods. Qualitative data were obtained from literature study, observation, interview and questionnaire questioner from Revenue Service Office of Finance and Asset Management (DPPKA) as well as some advertisers in Regency Pekalongan. While the quantitative data obtained from the consolidated budget revenues and expenditures (budget) Pekalongan regency budget year 2007 to year 2009 by taking outposts local revenues, local taxes and local spending.
Billboard tax collections are based on three main idikator. The three indicators are used to determine whether or not a strategic area that includes, crowded traffic (traffic), the density of a location (density), and the existence of the center of activity (activity center). Based on these key indicators, there are three zones within the distribution area of Pekalongan Regency billboard placement. Zone I includes the District Kedungwuni, Wiradesa, Kajen, Tirto, Siwalan, Karanganyar, Buaran, Bojong. Zone II includes the District Sragi, Kesesi, Doro, Karangdadap, Wonopringgo, Wonokerto. Zone III includes the District Talun, Lebakbarang, Kandangserang, Paninggaran, Petungkriyono. Zone I is the area that has the highest advertising rates while the third zone is an area that has the lowest advertising rates. Thus, region I has a greater potential to generate advertisement tax levies. Measurement of advertisement tax growth benchmark of success in the activities of local governments collecting local taxes to fund other government activities. Based on data compiled through the Department of Finance and Asset Management Revenue Pekalongan Regency can be seen that growth in tax receipts advertisement from 2007 s / d in 2009 experienced a significant increase, from 0.00% in 2007 to 15.63% in 2008 and continued to increase up to 19.90% in 2009.
The conclusion of this research is to Pekalongan regency governments need to do a strategy to increase tax revenue billboards covering organizational restructuring, revamping the legal basis, and determining strategic locations.
Keywords: Tax Reklame, Autonomous Region.
1722011KI43 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain