Skripsi
KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA
ABSTRAK
SURYADI, RIZA. 2011. NPM 1507500805. Konflik Sosial pada Novel Menebus Impian Karya Abidah El Khalieqy dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Sastra di SMA. Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal.
Kata Kunci : Konflik sosial, Novel, Pembelajaran Sastra.
Karya sastra diciptakan pengarang untuk menyampaikan gagasan, pandangan hidup dan tanggapan atau kehidupan manusia dan alam sekitarnya. Seorang pengarang sebelum mewujudkan gagasan, ide dan lisan ke dalam bentuk karya sastra, terlebih dahulu ia mengalami intra persona atau proses berpikir, yaitu komunikasi antara jiwa pengarang dengan berbagai fenomena yang ada di luar pengarang Permasalahan yang dikaji pada penelitian ini adalah "Bagaimanakah konflik sosial dalam novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy ?"dan "Bagaimanakah implikasinya terhadap pembelajaran sastra Indonesia di SMA ?".
Sumber data penelitian ini adalah novel Menebus Impian. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif. Dengan demikian yang dianalisis merupakan konflik sosial yang ada dalam novel Menebus Impian Karya Abidah El Khalieqy dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Sastra di SMA.
Pembahasan hasil penelitian bahwa konflik sosial pada novel Menebus Impian ditunjukan oleh tokoh utama yang bernama Nur Kemalajati seorang mahasiswa anak dari Sekar seorah buruh cuci. Dorongan yang mendasari Nur menjadi kuat dan meraih impiannya untuk terus melanjutkan kuliah karena konflik yang dialaminya di lingkungan Nur dapat terselesaikan. Dari konflik seperti; 1) pendidikan itu sangatlah penting bagi manusia guna mencari ilmu dan membangun budi pekerti; 2) kemiskinan adalah keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut; 3) lingkungan Lingkungan sangat berpengaruh terhadap kehidupan seseorang; 4) individualisme merupakan salah satu sifat dari manusia yang mementingkan dirinya sendiri, individualisme inilah yang merupakan salah satu konflik di dalam masyarakat; 5) kekerasan sudah pasti sering terjadi dalam kehidupan mayarakat baik sengaja maupun tidak disengaja; 6) disorganisasi keluarga mungkin terjadi pada masyarakat-masyarakat sederhana karena suami sebagai kepala keluarga gagal memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer keluarganya atau mungkin karena dia menikah lagi; 7) kriminalitas pada dasarnya merupakan perilaku melawan hukum atau norma-norma yang ada dimasyarakat, adanya kriminalitas tersebut menunjukan bahwa dalam masyarakat tidak pernah ada konformasi (penyesuaian) yang sempurna, akan tetapi selalu ditandai oleh adanya penyimpangan dan konflik. Lewat kekerasan inilah Nur bisa menjadi kuat dan meraih impiannya.
PBSI0911177 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain