Skripsi
GAMBARAN KEHIDUPAN PARA SANTRI DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AKHMAD FUADI DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA
ABSTRAK
ARDI NUGROHO, 2011. NPM 1507500805. "Gambaran Kehidupan Para Santri dalam Novel Negeri 5 Menara dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Sastra di SMA". Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal.
Kata Kunci : kehidupan para Santri, novel, implikasi pembelajaran sastra.
Sastra karya Akhmad Fuadi banyak mengangkat kehidupan di pondok pesantren sebagai topik utamanya, seakan pengarang ingin menegaskan bahwa pondok pesantren bukanlah suatu lembaga pendidikan yang ortodoks. Pengarang ingin mengenalkan bahwa pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang setara dengan lembaga pendidikan lain dengan keunggulan yang dimiliki. Akhmad Fuadi merupakan pengarang yang cukup terkenal dan telah menghasilkan karya-karya salah satunya adalah novel Negeri 5 Menara. Akhmad Fuadi adalah seorang pengarang yang cukup produktif dan rencananya karya sastranya akan segera diangkat ke layar lebar dan ini semua merupakan kerja keras Akhmad Fuadi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran kehidupan para santri pada novel Negeri 5 Menara. Bagaimana implikasinya dalam pembelajaran sastra di SMA.
Sumber data penelitian ini adalah novel Negeri 5 Menara. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif. Dengan demikian yang dianalisis merupakan gambaran kehidupan para santri yang ada dalam novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi dan Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA.
Pembahasan hasil penelitian bahwa gambaran kehidupan para santri dalam novel Negeri 5 Menara ditunjukan oleh tokoh utama yang bernama Alif Fuadi seorang anak berumur 15 tahun yang melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren setelah lulus Madrasah Tsanawiyah atau sekolah setingkat SMP. Ini adalah kali pertama dia sekolah di pondok pesantren. Setelah dia menjalani kehidupan di pesantyren, dia akhirnya mengetahui ternyata kehidupan di pesantren tidak seperti yang dia bayangkan dan orang-orang pikirkan.Kehidupan di pondok pesantren meliputi; 1) Kegiatan dalam satu tahun, yang meliputi kegiatan harian, kegiatan mingguan, kegiatan bulanan dan kegiatan tahunan yang dilakukan para santri; 2) Kegiatan rutin, meliputi Tadarus dan Tahfidzul Qur'an, pengajian dan ceramah keagamaan, Muhadloroh, belajar malam, olah raga, kesenian dan pramuka 3) Kepemimpinan santri, meliputi stratifikasi dan kepemimpinan santri, jurnalistik santri, dan asrama santri.
PBSI0911163 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain