Skripsi
ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH WENAS DALAM NOVEL NAK MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMP
ABSTRAK
Susanto, Duwi. 2011. ? Aspek Kepribadian Tokoh Wenas dalam Novel Nak
Maafkan Ibu Tak Mampu Menyekolahkanmu Karya Wiwid Prasetyo dan Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMP ?. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal. Pembimbing I, Drs.Tri Mulyono, M.Pd. Pembimbing II, M Sulaiman, S.S., M.Hum.
Kata Kunci : aspek kepribadian, tokoh novel.
Penelitian ini membahas tentang Kepribadian dan sebab yang ditimbulkan dalam novel Nak Maafkan Ibu Tak Mampu Menyekolahkanmu Karya Wiwid Prasetyo, yaitu kepribadian yang dilakukan tokoh utama.
Tujuan penelitian ini ádalah (1). Mendeskripsikan kepribadian tokoh Wenas dalam novel Nak Maafkan Ibu Tak Mampu Menyekolahkanmu karya Wiwid Prasetyo. (2). Mendeskripsikan implikasi pembelajaran hasil penelitian di SMP. Manfaat Teoretisnya yaitu dapat menambah pengetahuan pembaca terhadap karya sastra. Selain dapat dijadikan pengetahuan dalam mendalami karya sastra umumnya dan khususnya novel dapat memberikan wawasan tentang kepribadian bagi pengembangan teori di bidang pendidikan khususnya pelajaran sastra di SMP. Praktisnya memberikan kontribusi kepada para pembaca terutama yang berhubungan aspek kepribadian. Serta dapat memberikan masukan bagi guru dalam pengajaran sastra di SMP dan juga dapat dijadikan sebagai referensi serta dapat meningkatkan kemampuan dalam memahami novel.
Jenis penelitian ini mengunakan pendekatan objektif. Pembahasan penelitian ini dilakukan dengan menunjukan kutipan kalimat dan paragraf yang menunjukkan unsur kepribadian dalam novel Nak Maafkan Ibu Tak Mampu Menyekolahkanmu Karya Wiwid Prasetyo. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku lain yang mendukung, serta argumen dan kretivitas penulis.
Adapun gambaran mengenai kepribadian dapat dilhat dari tokoh utama yang mengalaminya. Tokoh Wenas yang mengalami kesusahan dalam menghadapi kehidupan dan harus berjuang keras untuk menggapai cita-citanya.
Implikasi pembelajaran sastra adalah pendidikan yang mencoba untuk mengembangkan kompetensi apresiasi sastra, krtitik sastra dan proses kreatif sastra. Kompetensi apresiasi yang diasah dalam pendidikan ini adalah kemampuan menikmati dan menghargai karya sastra. Dengan pendidikan semacam ini, peserta didik diajak untuk langsung membaca, memahami, menganalisis dan menikmati karya sastra secara langsung dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan ketrampilannya.
PBSI0911102 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain