Skripsi
GAYA BAHASA PERCAKAPAN TOKOH-TOKOH UTAMA NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH 2 DAN IMPLIKASINYA BAGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP TAHUN PELAJARAN 2010/2011
ABSTRAK
Subiatno, 2007 : Gaya bahasa percakapan tokoh-tokoh utama Novel
Ketika Cinta Bertasibih 2 dan implikasinya bagi pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. Skripsi program studi PBSID Fakkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pancasakti Tegal, Pembimbing I : Dr. Burhan Eko Purwanto, M.Hum. Pembimbing II : Drs. Bowo Hermaji, M.Pd.
Kata kunci : Gaya bahasa,tokoh-tokoh, Novel implikasinya.
Bahasa yang kita lihat dan kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dapat digolongkan menjadi dua bahasa yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Penyampaian dan hubungan yang ditimbulkan oleh kedua bahasa itu memang berbeda, tetapi keduanya memiliki persamaan sebagai alat komunikasi itu untuk mewujudkan ide yang ada dalam pikiran pengarang. Penelitian ini gaya bahasa dalam novel ketika Ketika Cinta Bertasibih 2 Karya Habiburrahman El Shirazye.
Penelitian mengenai gaya bahasa dalam Novel Ketika Cinta Bertasibih 2 Karya Habiburrahman El Shirazye merupakan masalah penting yang harus segera diungkap. Masalah penelitian ini dapat dirumuskan (1) jenis gaya apa saja yang digunakan dalam Novel Ketika Cinta Bertasibih 2 Karya Habiburrahman El Shirazye? Sejalan dengan perumusan diatas, tujuan penelitian ini mencakup dua hal yaitu (1) Menganalisis dalam novel Ketika Cinta Bertasibih 2 Karya Habiburrahman El Shirazye; (2) Mendeskripsikan gaya bahasa dalam novel Ketika Cinta Bertasibih 2 Karya Habiburrahman El Shirazye. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat pada sekolah atau masyarakat pada umumnya terutama dalam penggunaan kebahasaan yaitu gaya bahasa. Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu bahasa, khususnya gaya bahasa.
Berdasarkan penelitian tersebut (1) analisis data dalam novel dan gaya bahasa, gaya bahasa yang terdapat dalam novel Ketika Cinta Bertasibih 2 Karya Habiburrahman El Shirazye meliputi Alusio, persamaan, ironi, paranomasia, metonimia, sinekdocke, personifikasi, eponim, epitet, personifikasi, inuendo, hipolase, metafora, antifrasis dan alegori.
PBSI0911117 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain