Skripsi
NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL KETIKA TUHAN JATUH CINTA KARYA WAHYU SUJANI DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA
ABSTRAK
NURCHOLIS. 2011. NPM 1507500793. "Nilai-Nilai Religius dalam Novel Ketika Tuhan Jatuh Cinta Karya Wahyu Sujani dan Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA". Skripsi. Tegal : Fakultas keguruan dan Imu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal. Pembimbing I : Dra. Sri Mulyati, M.P d. dan Pembimbing II : M. Sulaiman, S.S., M.Hum.
Kata Kunci : Novel, Nilai Religius.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah "Bagaimanakah nilai-nilai religius tokoh utama yang ada dalam novel Ketika Tuhan Jatuh Cinta Karya Wahyu Sujani dan Implikasinya dalam pembelajaran Sastra di SMA?". Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi nilai-nilai religius yang ada dalam novel Ketika Tuhan Jatuh Cinta Karya Wahyu dan Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA.
Penulis ini merupakan penelitian sastra. Objeknya adalah nilai-nilai religius yang ada dalam novel Ketika Tuhan Jatuh Cinta Karya Wahyu Sujani dan implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini novel Ketika Tuhan Jatuh Cinta Karya Wahyu Sujani, cetakan kedua, juni 2009, diterbitkan oleh DIVA Press, Jogjakarta.
Teknik pengumpulan data dengan studi pustaka teknik baca dan catat karena datanya berupa wacana. Wacana tersebut berupa novel Ketika Tuhan Cinta Karya Wahyu Sujani, sehingga pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dengan analisis data. Analisis data yang dilakukan dengan teknik deskriptif. Dengan demikian yang dianalisis merupakan nilai-nilai religius yang ada dalam novel Ketika Tuhan Jatuh Cinta dan implikasinya dalam pembelajaran sastra di SMA.
Hasil pembahasan penelitian dan simpulan dari penelitian ini, yaitu nilai-nilai religius dalam Novel Ketika Tuhan Jatuh Cinta ditunjukkan oleh seorang tokoh utama Fikri dan orang tuanya yang berupa adanya; 1) Hubungan manusia dengan Tuhan-Nya, yang ditunjukkan dengan adanya nilai keimanan di mana selalu besyukur, bertawakal, bertakwa, berdo' memohon ampun kepada Sang Khaliq, dan ikhlas dalam menghadapi segala cobaan; 2) Hubungan dengan sesama manusia yang dilakukan dalam hal ini adalah berupa kemanusiaan yang tercermin sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Sikap saling tolong-menolong, taat kepada orang tua, jujur, hormat berbuat baik kepada orang-orang. Pergaulan Fikri sebagai tokoh utama dalam novel ini sebagai bukti nyata adanya perantara sosial yaitu hubungan antara Fikri dengan tokoh lainnya; 3) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri yaitu dengan berpendirian istiqomah, bersikap sabar, tidak bersikap sombong, bisa menjaga diri dalam pergaulan, serta tidak bermalas-malasan, mandiri ulet dalam bekerja; 4) Hubungan manusia dengan alam sekitarnya, dengan tercermin keimanan manusia juga harus menghayati akan kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam raya ini dengan tidak merusaknya dan memperlakukan alam itu dengan baik, sebagai manifestasi sikap menghargai dan mengagungkan kebesaran Allah Swt.
PBSI0911138 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain