Skripsi
PENGARUH RATIO KEUANGAN TERHADAP PEMERINGKATAN OBLIGASI (BOND-RATING) DI INDONESIA
ABSTRAK
IPUNG PURWANTO. 4304500227. 2011. “Pengaruh Ratio Keuangan Terhadap Pemeringkatan Obligasi (Bond-Rating) di Indonesia”, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal.
Kata kunci : Ratio Keuangan, Pemeringkatan Obligasi
Peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh agen pemeringkat sudah pasti sangat diperhatikan oleh investor yang berminat membeli obligasi, karena peringkat tersebut memberikan pernyataan informatif dan memberikan signal tentang probabilitas kegagalan utang suatu perusahaan. Peringkat yang dikeluarkan oleh agen pemeringkat tidak selalu akurat bahkan bias, karena agen tersebut cenderung lebih subyektif dan tidak independen.
Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Debt Ratio (DRA) dan Current Ratio, secara parsial terhadap pemeringkatan obligasi di Indonesia. 2) Untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Debt Ratio (DRA) dan Current Ratio, secara simultan terhadap pemeringkatan obligasi di Indonesia. 3) Untuk menganalisis mana yang paling dominan Debt to Equity Ratio (DER), Debt Ratio (DRA) dan Current Ratio pengaruh signifikan terhadap pemeringkatan obligasi di Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan obligasi melalui penawaran umum. Penerbitan obligasi melalui penawaran umum memiliki kewajiban untuk dipemeringkatan oleh lembaga pemeringkat surat utang yang terdaftar di Bapepam yaitu 260 perusahaan. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditetapkan 10 % dari jumlah populasi yaitu 10% x 260 = 26 perusahaan
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Analisis data dengan menggunakan rumus regresi.
Dari hasil penelitian diketahui sebanyak 5 rasio keuangan (leverage, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan produktivitas) yang diuji diperoleh hasil kelima rasio keuangan tersebut berbeda antara perusahaan yang rating obligasinya masuk invesment grade dan non-invesment grade. Dengan melihat hasil tersebut maka hipotesis pertama (H1) diterima. Tingkat kebenaran memprediksi peringkat obligasi dengan dua kategori mencapai 96,2% dengan nilai Zcu sebesar 2,113. pengklasifikasian peringkat obligasi kedalam invesment grade dan non-invesment grade harus memperhatikan nilai Zcu sebagai cut of score. Dengan demikian maka dapat dipergunakan sebagai model prediksi obligasi khusus perusahaan manufaktur yang berada di Indonesia.
Saran yang disampaikan hendaknya memperbaiki atau meningkatkan kinerja keuangannya, misalnya dengan cara menekan biaya-biaya perusahaan sehingga akan meningkatkan profit atau memaksimalkan sumber daya yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Dengan meningkatnya kinerja perusahaan akan dapat meningkatkan rating obligainya, rating obligai yang baik akan memiliki daya jual yang tinggi.
AKT0911147 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain