Penelitian
IDENTIFIKASI PEDAGANG KAKI LIMA DI JALAN PANCASILA DAN SEKITARNYA
Penelitian ini bertujuan untuk: mengidentifikasi potensi pengembangan
sentra bisnis saat ini yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik peningkatan
pendapatan masyarakat dengan melokalisir PKL, tempat parkir yang lebih tertata,
teratur, tertib dan manusiawi; dan mengetahui peluang dan hambatan apa saja yang
dihadapi dalam mengembangkan potensi tersebut dalam berbagai sektor.
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang menggunakan metode
pendekatan kualitatif, yaitu melalui survey pada obyek penelitian Pedagang Kaki
Lima yang berlokasi di jalan Pancasila dan masyarakat Tegal. Metode yang
digunakan adalah survey dan pengamatan (observasi) di lpangan. Survey lapangan
dan observasi dilakukan untuk memperoleh data potensi yang ada dan kondisi
eksisting kawasan Jalan Pancasila Kota Tegal. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan: pengukuran variabel, uji validitas; Uji Reliabilitas (keandalan); dan
Index value (nilai indeks)
Hasil identifikasi adalah bahwa untuk kajian ekonomi terdapat dualisme
sikap PKL, baik di lokasi alun-alun yang akan dipindah maupun PKL di kawasan Jl.
Pancasila yang akan menerima PKL pindahan. Dualisme terwujud dalam bentuk
sikap mereka yang menyatakan mendukung adanya kebijakan pembentukan sentra
PKL di kawasan Jl. Pancasila, akan tetapi PKL yang berada di alun-alun tidak
bersedia direlokasi atau dipindah, mengingat lokasi yang ada saat ini sudah strategis
dan ramai. Hal yang sama juga dialami oleh PKL di kawasan Jl. Pancasila, yaitu
mereka juga mendukung kebijakan pembentukan sentra PKL di kawasan Jl.
Pancasila, namun mereka menilai bahwa penggabungan ini akan mengakibatkan
merosotnya omset, karena persaingan akan semakin tajam. Kedua kelompok PKL
juga menyatakan bahwa lokasi yang saat ini sudah sangat baik, dan berharap sarana
prasarananya dapat ditingkatkan dan bukan dipindah atau menerima pindahan.
Keberadaan kedua lokasi PKL yang ada saat ini baik di kawasan alun-alun
maupun di Jl. Pancasila diakui oleh konsumen sudah dinilai strategis. Nilai strategis
ini dikarenakan posisi lokasi di pusat kota, sehingga mudah diakses. Berkaitan
dengan rencana penggabungan, konsumen menilai penggabungan dua kawasan PKL
akan lebih menyulitkan konsumen dalam mengidentifikaasi barang ayang akan dibeli,
karena akan lebih semrawut, berbeda dengan kondisi sebelumnya. Untuk aspek
sosial, adanya ketakutan rusaknya hubungan baik antara PKL dengan konsumen
kelak bila terjadi penggabungan, sehingga tidak sesolid sebelum di gabung.
Sementara itu penataan lingkungan agar lebih tertata dengan baik, ketika sebelum
digabung maupun ketika digabung harus mengikutsertakan PKL sebagai subyek
penataan lingkungan. Dijadikannya Jl. Pancasila sebagai kawasan sentra PKL Kota
Tegal, ternyata direspon baik oleh warga sekitar. Mereka mendukung kebijakan
penggabungan PKL dalam satu kawasan sehingga akan lebih tertata dengan baik.
Keberadaan PKL di Jl. Pancasila sebelum dan kelak bila digabung tidak menganggu
sistem kehidupan masyarakat skeitar, baik dari segi keamanan, lingkungan dan
lainnya.
140220127 | 381.1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain