Penelitian
FEASIBILITY STUDY PENGEMBANGAN PELABUHAN NIAGA BATANG
Sedangkan tujuan dilaksanakan studi ini adalah: 1) Menganalisis produksi barang
di wilayah Batang dan sekitarnya yang mempunyai potensi untuk melewati
Kabupaten Batang; 2) Mengkaji arus barang yang melewati Kabupaten Batang; 3)
Mensurvey industri di lingkungan Kabupaten Batang dan sekitarnya yang berpotensi
menghasilkan barang ekspor, maupun kebutuhan akan barang impor yaitu material
awal untuk bahan produksi industri tersebut. 4) Untuk mengetahui kebutuhan sarana
dan prasarana dalam pembangunan pelabuhan niaga.
Metode yang digunakan dalam Feasibility Study Pembangunan Pelabuhan Niaga
Kabupaten Batang adalah survey dan pengamatan (observasi) di lapangan. Survey
lapangan dan observasi dilakukan untuk memperoleh data potensi hinterland dan
kondisi operasional pelabuhan.
Data yang diperoleh akan diklasifikasikan, dianalisis dan diolah sesuai dengan
tahapan dan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan serta dianalisis kelayakannya
menurut aspek ekonomi, dan keuangan. Metode analisis data mula-mula adalah
metode peramalan yang terdiri dari Metode Regresi Linier, Metode Regresi Non
Linier, Metode Regresi Linier Berganda. Selanjutnya analisis dilakukan dengan
metode Metode Penilaian Rencana Investasi yang terdiri dari Metode Net Present
Value, Profitabilitas Index, dan Payback Period.
Dari hasil analisa data serta hasil kajian kelayakan yang dilakukan terhadap
aspek teknis, ekonomi, sosial budaya serta kajian awal dampak lingkungan dapat
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil kajian lokasi dari 3 alternatif lokasi pengembangan pelabuhan dipilih
lokasi yang terletak di sebelah barat muara Sungai Sambong.
2. Dari analisa perkiraan kebutuhan fasilitas Pelabuhan Niaga Batang dapat
diperkirakan kebutuhan investasi awal Pelabuhan Niaga Batang mencapai Rp
104.211.838.000,04 (± Seratus Empat Milyar Rupiah).
3. Dari hasil analisis kelayakan secara ekonomis, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut : Opportunity loss (yang dapat diukur) sebagian akan tampak dari besarnya
biaya transportasi melalui darat dari Batang ke Semarang, sebagai gambaran dapat
dikemukakan biaya transport yang diperkirakan terjadi pada tahun 2007 sebesar
Rp 28.246.350.000,- Dengan demikian secara ekonomi makro pembangunan
Pelabuhan Batang akan sangat menguntungkan masyarakat Kabupaten Batang.
Pengembangan Pelabuhan Batang dengan kedalaman –3,5 meter, menguntungkan
/ layak untuk dilaksanakan karena NPV selama umur investasi positif dan
profitability index-nya lebih besar dari satu
4. Dari hasil analisis kelayakan terhadap aspek sosial budaya, diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut: Lokasi calon Pelabuhan Niaga Batang direncanakan
dengan melakukan reklamasi lahan, sehingga dampak negatif sosial yang dapat
timbul akibat penolakan warga karena ketidak sesuaian ganti rugi relatif tidak ada /
sangat kecil.Untuk kepentingan peningkatan jalan akses tetap diperlukan
pembebasan lahan, dimana dibeberapa ruas terdapat pemukiman penduduk yang
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
16
cukup padat, sehingga diperlukan sosialisasi dan pendekatan sejak dari awal untuk
menghindari konflik / gesekan di masyarakat.
5. Hasil analisa sedimentasi dengan menggunakan metode komputasi numerik
dengan selang waktu selama 5 tahun, menunjukkan adanya pergerakan transport
sedimen yang mengakibatkan garis pantai mengalami erosi dan sedimentasi
sebagai berikut : Perubahan garis pantai bagian Barat Jetty, antara transport
sedimen (akresi / sedimentasi) dan abrasi relatif seimbang. Perubahan garis pantai
bagian Timur Jetty, didominasi dengan adanya transport sedimen yang meningkat
terus (akresi / sedimentasi), terutama disekitar sisi jetty dan tetap terjadi abrasi
dengan jumlah yang relatif lebih kecil.
Ada beberapa saran-saran yang dapat Konsultan rekomendasikan sehubungan
dengan Pengembangan Pelabuhan Niaga Batang, sebagai berikut :
1. Pelabuhan lama Batang tidak layak untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan
Niaga Batang, untuk itu lokasi pengembangan Pelabuhan Niaga Batang disarankan
pada sisi barat muara Sungai Sambong dengan metode reklamasi
2. Panjang break water (ujung breakwater merupakan posisi pintu masuk kolam
pelabuhan) direncanakan sepanjang ± 400 m dari pantai (kondisi asli dasar pantai
sudah mencapai –6,50 m).
3. Pemerintah Kabupaten Batang perlu menjalin kerja sama dengan investor untuk
menginvestasikan dananya di Pengembangan pelabuhan Niaga Batang dengan
sistem sharing.
4. diperlukan upaya untuk menarik potensi daerah hinterland guna menggunakan
Pelabuhan Niaga Batang dengan cara antara lain menjalin kerjasama dengan para
pengusaha yang potensial di daerah hinterland untuk dapat terlibat dalam kegiatan
Pelabuhan Niaga Batang, serta upaya-upaya yang bersifat promotif.
5. Untuk meminimalkan dampak kegiatan pengembangan pada lingkungan, maka
perlu diupayakan langkah-langkah sosialisasi, koordinasi dan analisis lingkungan
secara lebih mendetail, terarah dan terpadu.
6. Diperlukan adanya studi kelayakan lingkungan yang lebih lanjut (AMDAL) dan
terpisah dari kegiatan studi kelayakan ini.
7. Diperlukan adanya pengelolaan terintegrasi antara hulu dan hilir didalam
pengelolaan sedimen yang ada di muara, yaitu dengan menghambat laju sedimen
yang berasal dari hulu, antara lain dengan melakukan konservasi lahan di daerah
hulu DAS Sambong.
8. Untuk mengatasi permasalahan sedimentasi di pantai Pelabuhan Batang selain
diperlukan penanganan secara terintegrasi direkomendasikan dibuatkan suatu
bangunan revetment atau breakwater yang dapat menghambat laju kemunduran
garis pantai (erosi pantai).
1402201213 | 387.1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain