Skripsi
NILAI KEMANUSIAAN DALAM NOVEL LELAKI PULANG PETANG KARYA SHOLIKAN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMP
ABSTRAK
Putik Ina Solati. 2012. Nilai Kemanusiaan dalam Novel Lelaki Pulang Petang karya Sholikan dan Implentasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMP.
Kata Kunci : Nilai kemanusiaan, implementasi pembelajaran
Novel Lelaki Pulang Petang karya Sholikan layak dikaji berdasarkan aspek nilai kemanusiaan dalam rangka memberikan pengalaman bersastra terhadap siswa. Pengkajian novel Lelaki Pulang Petang karya Sholikan menarik untuk dikaji karena akan berpengaruh positif, khususnya pada siswa SMP yang sedang dalam masa mencari jati dirinya.
Tinjauan nilai kemanusiaan ini diperlukan untuk menentukan layak tidaknya novel tersebut jika dijadikan bahan pembelajaran bagi siswa SMP. Dalam memilih bahan pembelajaran sastra, tahap-tahap perkembangan sosial dan psikologis anak harus diperhatikan karena tahap-tahap ini sangat besar pengaruhnya terhadap minat menelaah karya sastra.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif yang berjenis analisis. Hal ini sesuai dengan penelitian yang memfokuskan pada penganalisisan karya sastra (novel). Dengan pernyataan lain metode deskriptif ini penulis gunakan untuk mendeskripsikan nilai kemanusiaan yang terdapat dalam novel Lelaki Pulang Petang karya Sholikan.
Berdasarkan hasil penelitian ditinjau dari segi latar belakang budaya, novel Lelaki Pulang Petang karya Sholikan sangat tepat jika dijadikan alternatif bahan ajar apresiasi sastra di SMP. Hal ini disebabkan novel tersebut mengisahkan perjalanan hidup seorang bekas tahanan politik yang terlibat G 30 S/PKI. Pembaca dapat mencontoh karakter Sukardi dalam menjalani kehidupan yang tidak putus asa dan tidak pendendam. Dengan demikian, novel ini layak dijadikan salah satu bahan pembelajaran apresiasi sastra.
Untuk menggali nilai-nilai kemanusiaan dalam novel Lelaki Pulang Petang Karya Sholikan dapat dilakukan melalui pengkajian unsur-unsur instrinsik. Sistem penggunaan bahasa, pandangan tokoh tetang kehidupan, dikaji dari setiap tindakan dan tuturan yang dilontarkan oleh para tokoh dalam novel tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, guru bahasa dan sastra Indonesia hendaknya melatih para siswanya untuk menganalisis sebuah novel atau karya sastra lainnya. Dapat merangsang para siswa untuk gemar membaca buku-buku yang memuat karya sastra, seperti cerpen, novel, puisi, atau drama. Upaya ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan kemampuan para siswa dalam mengapresiasi karya sastra.
PBSI0312025 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain