Skripsi
Gaya Bahasa dan Diksi dalam Novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal El Saadawi dan Implikasinya bagi Pembelajaran Bahasa di SMA
MARYATI, SITI. 2012.“ Gaya Bahasa dan Diksi dalam Novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal El Saadawi dan Implikasinya bagi Pembelajaran Bahasa di SMA”. Skripsi. Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal. Pembimbing I Drs.Bowo Hermaji, M.Pd.; Pembimbing II Sutji Muljani, M.Hum.
Kata kunci : Gaya bahasa, diksi, novel
Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini ‘bagaimanakah penggunaan diksi dan gaya bahasa Perempuan di Titik Nol karya Nawal El Saadawi serta implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA? Tujuan penelitian mendeskripsikan penggunaan diksi dan gaya bahasa dalam novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal El Saadawi, serta implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik pustaka, simak, dan catat. Teknik pustaka yaitu mempergunakan sumber-sumber tertulis yang digunakan, diperoleh sesuai dengan masalah dan tujuan pengkajian sastra. Yaitu tinjauan gaya bahasa dan diksi. Teknik catat menempatkan peneliti sebagai instrument kunci dengan melakukan penyimakan secara cermat, terarah, dan teliti terhadap sumber primer novel Perempuan di Titik Nol
Salah satu penggunaan diksi dan gaya bahasa dalam dialog novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal El Saadawi, bahwa diksi ‘wanita dalam kalimat “Ini adalah kisah seorang wanita sejati’ merupakan penyampaian pilihan kata-kata yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan oleh pengarang novel itu adalah pada kata wanita. Pemaknaan terhadap kata wanita yang dipilih dari tiga kata lain yang sama artinya yaitu perempuan, bini, dan istri barangkali dianggap kurang tepat, dan lebih sempit artinya. Atau dapat pula dianggap kurang bervariasi bahasanya, dan perbendaharaan katanya. Gaya bahasa yang terdapat dalam novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal El Saadawi meliputi 1) gaya bahasa klimaks, 2) antiklimaks, 3) paralelisme, 4) antitesis, 5) anafora, 6) epizeuksis, 7) gaya tautotes, 8) hiperbola, 9) silepsis, 10) aliterasi, 11) litotes, 12) asonansi, 13) eufemisme, 14) pleonasme, 15) paradoks, 16) retoris, 17) personifikasi, 18) ironi, 19) sarkasme, 20) metafora, 21) perumpamaan atau simile, dan 22) gaya bahasa metonimia.
Implikasi penggunaan diksi dan gaya bahasa dalam dialog novel Perempuan di Titik Nol terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA, harus dikaji terlebih dahulu mengenai isi dan pesan yang hendak disampaikan pengarang terhadap pembaca. Kajian ini penting mengingat isi novel tersebut kurang layak untuk diajarkan, atau kurang tepat apabila dijadikan referensi untuk pembelajaran siswa. Hal ini karena temanya berkisar pada kisah seorang perempuan bernama Firdaus seorang wanita tuna susila yang hidup di Kairo Mesir. Filosofinya sederhana ‘seorang pelacur yang sukses lebih baik daripada seorang alim yang sesat’.
PBSID0513092012 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain