Skripsi
Fungsi Tindak Tutur impositif dalam Wacana Pojok Semarangan di dalam Surat Kabar Suara Merdeka dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA
Kata Kunci: wacana pojok, tindak tutur impositif, pembelajaran.
Tindak tutur impositif adalah tindak tutur yang dilakukan penuturnya dengan maksud agar mitra tutur melakukan tindakan sebagaimana yang dituturkan penutur. Penulis tertarik untuk mengkaji salah satu jenis wacana, yaitu wacana pojok Semarangan. Kajian ini untuk memahami cara dewan redaksi dalam mengekspresikan tindak tutur impositif. Tiga pokok masalah yang dijadikan sebagai rumusan masalah yaitu (1) Bagaimanakah wujud tindak tutur impositif yang terdapat di dalam wacana pojok Semarangan? (2) Fungsi apakah yang diperankan tindak tutur impositif di dalam wacana pojok Semarangan dalam surat kabar Suara Merdeka? (3) Bagaimanakah implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA? Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan wujud tindak tutur impositif yang ada di dalam wacana pojok Semarangan, (2) Mendeskripsikan fungsi tindak tutur impositif yang terdapat di dalam wacana pojok Semarangan, (3) Mendeskripsikan implikasi fungsi tindak tutur impositif terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik catat sebagai kelanjutannya. Pencatatan dilakukan pada kartu data yang berukuran 10 x 15 cm, untuk menganalisis data digunakan metode heuristik yang dikembangkan oleh Leech.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tindak tutur impositif yang terdapat di dalam wacana pojok Semarangan dibedakan atas tindak tutur requestives, tindak tutur questions, tindak tutur requirements, tindak tutur probobitives, tindak tutur permissives, dan tindak tutur advisories. Fungsi yang diperankan dalam tindak tutur tersebut adalah untuk meminta, memohon, menekan, mengajak, bertanya, mengintrogasi, memerintah, mendikte, mengatur, melarang, membatasi, menyetujui, membolehkan, mengizinkan, mengabulkan, menasehati, memperingati, menyarankan.
Adanya implikasi fungsi tindak tutur impositif dalam wacana pojok Semarangan terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini bisa dimanfaatkan sebagai referensi bagi guru, khususnya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia maupun siswa dalam memahami wacana dan cara menanggapi atau mengomentari artikel, berita atau wacana
1508501012 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain