Skripsi
Bentuk Pengasaran (disfemia) dalam Bahasa Indonesia pada Wacana Politik di Media Cetak dan Impilkasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA
Kata kunci: Bentuk pengasaran (disfemia), Wacana Politik, Media Cetak
Wacana politk adalah salah satu jenis wacana yang di dalamnya berisi hal yang berkaitan dengan dunia politik. Salah satu kekhasan wacana politik adalah seringnya memunculkan bentuk pengasaran bahasa (disfemia). Dalam penggunaannya, disfemia dapat menjadi salah satu cara penulis artikel untuk menghadirkan bacaan yang dapat menarik minat pembaca untuk membacanya. Dalam disfemia juga sering mengandung nilai rasa atau makna emotif yang juga dapat menggugah emosi pembaca.
Berdasarkan latar belakang tersebut permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu (1) nilai rasa apa saja yang muncul dalam disfemia pada wacana politik di media cetak Suara Merdeka, Radar Tegal, Seputar Indonesia (SINDO) dan, Suara Pantura (edisi 1 Januari s.d. 31 Maret)?, (2) Jenis kalimat apa sajakah yang dipakai untuk mengungkapkan disfemia? (3) Bagaimanakah implikasi disfemia dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA)?
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan jenis nilai rasa dalam disfemia pada wacana politik di media cetak; (2) mendeskripsikan jenis kalimat yang dipakai untuk mengungkapkan disfemia; (3) mendeskripsikan implikasi disfemia dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA.
Metode yang digunakan penulis adalah metode yang sesuai dengan tahapan penelitian kualitatif, yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, prosedur penelitian, sumber dan wujud data, identifikasi data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis data. Pada pengumpulan data digunakan metode teknik simak dan teknik catat sebagai kelanjutannya. Data diambil dari wacana politik di Suara Merdeka, Radar Tegal, Seputar Indonesia (SINDO), dan Suara Pantura edisi khusus antara 1 Januari s.d. 31 Maret 2012. Data dianalisis dengan metode agih dengan teknik ganti sebagai kelanjutannya.
Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa (1) bentuk pengasaran (disfemia) dilihat dari nilai rasa terdiri dari empat nilai rasa yaitu nilai rasa menguatkan, menakutkan, menyeramkan, dan mengerikan (2) jenis kalimat yang muncul terdapat tiga kategori kalimat yaitu kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat suruh (3) bentuk pengasaran bahasa (disfemia) dapat menjadi pembelajaran guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran penggunaan bahasa, seperti penggunaan diksi, kalimat efektif, dan etika berbahasa.
1508501021 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain