Skripsi
EKSPRESIONISME DALAM KUMPULAN CERPEN PERANTAU KARYA GUS TF SAKAI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA
Kata kunci : Ekspresionisme cerepen, implikasi pembelajaran
Karya sastra adalah sebuah aliran seni yang menggunakan media bahasa sebagai ekspresi pengarangnya. Pengungkapan pesan-pesan pengarang dalam karya sastra dapat ditemukan dengan membaca karya sastra tersebut. Untuk menemukan pesan-pesan pengarang, penulis menempuhnya dengan cara memahami dan isi cerita dan mengetahui maksud yang hendak disampaikan.
Dalam penelitian ini ada dua rumusan masalah yaitu, Bagaimana ekspresionisme yang terdapat dalam kumpulan cerpen Perantau karya Gus tf Sakai (Perantau, Gadis Terindah, Belatung) dan bagaimana alternatif pembelajaran unsur ekspresionisme yang terdapat dalam kumpulan cerpen Perantau karya Gus tf Sakai
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan unsur ekspresionisme dalam kumpulan cerpen Perantau karya Gus tf Sakai (Perantau, Gadis Terindah, dan Belatung) dan Mendeskripsikan pembelajaran unsur ekspresionisme yang terdapat dalam kumpulan cerpen Perantau karya Gus tf Sakai bagi siswa SMA.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kumpulan cerpen Perantau karya Gus tf Sakai yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, 136 halaman, sedangkan data yang diteliti adalah tuturan-tuturan yang merupakan bentuk pemikiran pengarang sebagai pengungkapan pesannya. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode deskriptif dan kepustakan.
Unsur ekspresionisme yang terdapat dalam kumpulan cerpen Perantau karya Gus tf Sakai adalah secara implisit. Artinya pembaca menentukan sendiri bentuk pengungkapan pesan pengarang karena dalam cerpen tersebut pengarang tidak secara langsung menuliskan dalam karyanya.
Implikasi pembelajaran sastra di SMA terkadang belum mencoba target yang memuaskan. Untuk permasalahan hal tersebut, penulis mencoba memberikan langkah pragmatis demi memberi nilai atau mutu dalam pembelajaran sastra. Lankah-langkah yang dapat penulis kemukakan adalah. (1) merencanakan pengajaran, (2) membuat satuan pelajaran, (3) memahami latar belakang siswa, (4) penguasaan kelas.
Penelitian mengenai unsur ekspresionisme pada karya sastra sangat penting dalam mengetahui hakikat karya sastra sesungguhnya. Sebagai pendidik, guru harus mampu menjadikan proses belajar mengajar bukan suatu kegiatan yang membosankan, melainkan kegiatan yang menarik dan menyenangkan. Dalam penelitian ini apa yang dihasilkan penulis belumlah maksimal sehingga masih diperlukan penelitian yang lebih dalam lagi.
1507500767 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain