Skripsi
DAMPAK LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Kata Kunci: Konseling Kelompok, Kecerdasan Emosional.
Kecerdasan emosional saat ini memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan belajar peserta didik di sekolah, terutama siswa yang berada pada usia remaja pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional siswa adalah penguasaan keterampilan dan pengetahuan dasar kecerdasan emosional. Mengenai hal tersebut dalam program pendidikan di sekolah dapat diberikan melalui layanan konseling kelompok.
Tujuan pokok yang dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecerdasan emosional sebelum dan sesudah layanan konseling kelompok pada peserta didik kelas XI di SMK Muhammadiyah Slawi.
Penelitian ini mengambil sampel 40 peserta didik atau 28,37% dari seluruh peserta didik kelas XI SMK Muhammadiyah Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011 yang ditetapkan secara purposive dengan pertimbangan peserta didik yang mengalami kecerdasan emosi 40 terendah atau memperoleh skor kurang dari 104 berdasarkan hasil penyebaran kuesioner sebelum perlakuan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis perbedaan pre-test dan post-test one group design melalui t-test.
Hasilnya ada dampak positif layanan konseling kelompok terhadap kecerdasan emosional peserta didik, dengan indikasi: 1) Kondisi tingkat kecerdasan emosional peserta didik kelas XI SMK Muhammadiyah Slawi sebelum perlakuan konseling kelompok (pre test) mayoritas memiliki tingkat kecerdasan emosional dalam kategori rendah, yaitu 26 peserta didik atau 65% dari sampel. 2) Kondisi tingkat kecerdasan emosional peserta didik sesudah perlakuan konseling kelompok (post test) ternyata sejumlah 39 peserta didik atau 97,50% memiliki tingkat kecerdasan emosional dalam kategori sedang, sudah tidak ada peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional rendah bahkan ada seorang peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional tinggi. 3) Hasil pengujian hipotesis dengan taraf kesalahan 1% menggunakan analisis perbedaan pre-test dan post-test one group design melalui t-test diperoleh nilai thitung = 5,874 > ttabel = 2,576 yang berarti ada perbedaan yang signifikan kecerdasan emosional sebelum dan sesudah layanan konseling kelompok. Perbedaan tersebut ditunjukkan dari adanya peningkatan kecerdasan emosional peserta didik terlihat dari total skor kecerdasan emosional sebelum layanan konseling kelompok yaitu sebesar 4.158 dengan tingkat ketercapaian skor sebesar 51,97% dan mean sebesar 103,95. Sedangkan total skor kecerdasan emosional sesudah layanan konseling kelompok menjadi sebesar 4.506 dengan tingkat ketercapaian skor sebesar 56,32% dan mean sebesar 112,65 yang berarti skor meningkat 348 serta mean dan persentase meningkat sebesar 8,7%.
Keterbatasan penelitian ini adalah masih menggunakan pendekatan pre-experimental design, yang tidak melakukan isolasi serta pertimbangan pengaruh dari faktor-faktor lain, seperti kondisi keluarga, tingkat ekonomi, keluarga, perkembangan seksual, dan lain sebagainya. Untuk penelitian ke depan, disarankan penelitian dapat dilakukan dengan true experimental design.
1107500648 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain