Skripsi
Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga Dengan Kematangan Emosi Peserta Didik Kelas X SMA N 1 Comal Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2012/2013
Kata Kunci : Hubungan Antara Keharmonisan KeLuarga Dengan Kematangn Emosi
Membangun sebuah keluarga yang harmonis adalah tugas yang paling penting dalam hidup berkeluarga dan memunculkan berbagai permasalahan yang harus dihadapi keluarga peserta didik, sehingga peserta didik bisa mengendalikan emosinya secara baik dan bisa bermanfaat bagi dirinya dalam setiap tindakan maupun perbuatannya.
Permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini karena kurangnya keharmonisan keluarga seperti keretakan rumah tangga, kesibukan suami istri, tidak terjalinnya komunikasi yang baik, buruknya pengasuhan anak, masalah keuangan, hilangnya kepercayaan, dan lain-lain yang mengakibatkan ketidakstabilan emosi peserta didik.
Tujuan, untuk mengetahui keharmonisan keluarga, untuk mengetahui kematangan emosi, dan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keharmonisan keluarga dengan kematangan emosi peserta didik.
Sebagai populasi peserta didik kelas X SMA N 1 Comal Tahun Pelajaran 2012/2013 berjumlah 360 peserta didik, sedangkan sampel 10% dari jumlah populasi yaitu 36 peserta didik. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster purposive random sampling dengan cara undian. Pengumpulan data menggunakan angket, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan deskriptif prosentase, korelasi Pearson Product Moment (PPM).
Dari hasil analisis deskriptif tentang keharmonisan keluarga pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Comal Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2012/ 2013 menggunakan rumus deskriptif persentase dengan kriteria: kategori rendah sebanyak 12 peserta didik (33%), sedangkan kematangan emosi yaitu kategori cukup sebanyak 10 siswa (28%), maka hasil rhitung (korelasi rxy) sebesar 0.39 ternyata lebih besar dari rtabel dengan N = 36 taraf signifikansi 5% diperoleh rtabel= 0,329 sehingga dengan demikian rhg> r tabel (0,39 > 0,329). Karena rhitung lebih besar dari nilai r tabel, maka ada hubungan keharmonisan keluarga dengan kematangan emosi pada Peserta didik.
Dengan demikian penulis memberikan saran kepada orang tua sebagai sumber data utama dari peserta didik dalam belajar. Karena itu keharmonisan keluarga perlu dijaga agar kematangan emosi peserta didik menjadi baik.
NURFUATINLAELA | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain