Skripsi
Prevalensi dan Intensitas Serangan Endoparasit pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Balai Benih Ikan Pangkah Slawi Kabupaten Tegal.
Nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak dibudidayakan dan toleran terhadap salinitas yang luas (euryhaline). Keberhasilan suatu usaha budidaya ikan tidak terlepas dari masalah penyakit dan parasit ikan. Sampai saat ini, penelitian tentang infeksi endoparasit pada ikan Nila di Kabupaten Tegal belum banyak dilakukan, oleh karena itu dilakukan penelitian tentang prevalensi dan intensitas serangan endoparasit pada benih ikan Nila di BBI Pangkah. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui berbagai jenis endoparasit yang menginfeksi ikan Nila di BBI Pangkah. (2) Untuk mengetahui tingkat serangan endoparasit pada ikan air tawar di Balai Benih Ikan Pangkah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Februari 2013 di Balai Benih Ikan Pangkah DKP Kabupaten Tegal dan Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pancasakti Tegal.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat endoparasit yang berada di urat daging, usus, lambung, mata, hati dan ginjal pada benih ikan Nila. Sedangkan pada darah tidak ditemukan adanya endoparasit. Jenis endoparasit yang menyerang benih ikan Nila di BBI Pangkah tersebut adalah Ascarophis, Gyrodactylus sp, Trichodina sp, dan Hexamita. Kebanyakan ikan yang terserang penyakit menunjukan gejala kurang nafsu makan, warna pucat, berenang lambat, tubuhnya licin dikarenakan berkurangnya selaput lendir, sisik rusak, dan organ pencernaan berwarna kekuning-kuningan.
Endoparasit yang menyerang benih ikan Nila berasal dari segala sesuatu yang dimakan kemudian masuk kedalam tubuh. Dan didukung oleh kualitas air yang buruk. Dari hasil pengamatan kualitas air yang telah dilakukan kadar amonia pada kolam jauh melebihi batas standar yang telah ditetapkan (< 0,02 ppm) yaitu rata-rata berada pada kisaran 2-3 ppm. Tingginya kadar amonia menjadi pemicu benih ikan Nila mudah terserang penyakit. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, Ascarophis (9,7%) pada saluran pencernaan, kemudian diikuti oleh Trichodina sp (6,8%), disusul oleh parasit hexamita sebanyak 5,3%. Sedangkan intensitas serangan endoparasit tertinggi juga terjadi pada sistem pencernaan oleh Gyrodactylus sp (1,80), Ascarophis (1,78) dan Hexamita (1,76).
Dari semua organ tubuh benih ikan Nila yang telah diamati, adalah sistem pencernaan yang paling banyak terserang endoparasit, hal ini dikarenakan parasit dapat dengan mudah masuk melalui segala sesuatu yang masuk melalui mulut kedalam tubuh ikan dan saluran pencernaan merupakan mikrohabitat yang paling disukai cacing.
3211500010 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain