Penelitian
Kemandirian Proyek Bantuan Pemerintah Terhadap Masyarakat Miskin Kota Tegal.
Program penanggulangan kemiskinan yang mampu memperluas harapan dan pilihan untuk dapat hidup dan berkembang di masa depan, khususnya bagi masyarakat miskin di perkotaan. Program tersebut diperlukan untuk mendukung lebih lanjut program penanggulangan kemiskinan yang telah berjalan seperti IDT (Inpres Desa Tertinggal), JPS yang tidak sesuai sasaran dan kriterianya. Kondisi ini tidak dapat dibiarkan berlangsung terus, perlu mekanisme baru agar setiap bantuan yang diberikan kepada masyarakat.
Usaha pemerintah Orde Baru rakyat lebih banyak menjadi obyek pembangunan dari pada subyek pembangunan. Apabila mekanisme pembangunan berubah, mereka menjadi subyek pembangunan, persoalannya adalah : Mampukah rakyat miskin mengelola kegiatan mereka sendiri ? Siapa yang akan membimbing mereka atau menjadi penggerak untuk kegiatan mereka ? Bagaimana usaha-usaha agar bantuan yang diberikan kepada mereka dapat memberi keuntungan baginya ?
Tujuan Penelitian adalah membiayai kegiatan-kegiatan yang dapat memberi manfaat kepada masyarakat miskin di kelurahan sasaran, melalui : Bantuan modal kerja bergulir bagi upaya peningkatan pendapatan secara berkelanjutan dan Hibah bagi pembangunan/perbaikan prasarana dan sarana dasar lingkungan.
Manfaat Penelitian ini memberikan acuan model pendamping kemandirian masyarakat dan meresposisikan peran pemerintah dalam membangun negara dan bangsa. Dampak lebih jauh akan lebih membantu terbentuk masyarakat demokratis, karena dengan peran masyarakat lebih besar maka berarti beban negara terhadap pendidikan dan bantuan ekonomi menjadi mengecil disamping itu juga dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan tanggung jawab antar bangsa dalam melaksanakan tugas di masyarakat.
Lebih khusus lagi penelitian ini memberikan gambaran keterperanan kelompok-kelompok swadaya masyarakat dalam mengembangkan ketrampilan dasar masyarakat dalam upaya mencapai kemandirian bersama-sama lembaga lain di tingkat bawah sehingga dapat menghasilkan atau menciptakan lapangan pekerjaan yang baru.
Metode Analisis Data menggunakan deskriptif persentase dan Metode Analisis Anava.
Hasil penelitian : Penduduk Kota Tegal yang jumlah penduduknya 248.722, yang terdiri dari laki-laki 124.817 jiwa, perempuan 123.905 jiwa dengan 61.513 kepala keluarga, sampel Penelitian digunakan adalah 192 anggota. Dijelaskan dengan presentase antara lain : mendapat penjelasan 51,04%, Pendidikan SLTP 44,21%, Ketrampilan 50%, Berdagang warungan 54,69%, Bantuan Faskel 63,54%, tergantung orang lain dalam proposal 40%, tidak sesuai dengan kebutuhan 50%, pinjaman sesuai, berdasarkan pengalaman 39,58%, pengalaman teman dekat 57,29%, terjadi kesulitan faskel 36,97%, saling bahu membahu dalam membuat promosi.
Kesimpulan : Tingkat pendidikan anggota responden kota Tegal sebagian besar dibawah tingkat SLTP 51%. Tingkat pendidikan yang rendah sangat berpengaruh pada cara berpikir dan cara memandang suatu permasalahan yang dihadapi para anggotaRendahnya kemampuan merencanakan dana yang dibutuhkan dalam bentuk rincian mengalokasikan dana.Berapapun besarnya bantuan dan pinjaman yang diterima oleh para anggota Kota Tegal mendapat sambutan positif dan dapat memperlancar usahanya Para anggota kota Tegal mempunyai daya kemampuan yang tinggi untuk memasarkan produk yang akhirnya dapat mempengaruhi jumlah pendapatan perkapita.
P324102013 | KUS k | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain