Skripsi
TINDAK PERLOKUSI PADA NOVEL PUTRA SALJU KARYA SALMAN EL-BAHRY DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA
Kata Kunci: tindak perlokusi, fungsi, implikasi.
Perkembangan teknologi membuat tradisi bercerita dalam masyarakat menghilang, sehingga muncul untuk menuangkan gagasan yang kemudian ditulis menjadi sebuah novel. Hal ini menginspirasi penulis untuk meneliti tindak tutur yang ada pada novel “Putra Salju karya Salman El-Bahry” karena novel tersebut digemari para remaja dan dewasa. Cerita yang ditampilkan juga sangat menarik dan yang paling penting dalam novel ini penulis menyertakan tuturan-tuturan tokoh, terutama berupa tindak tutur perlokusi karena sebagian besar tuturan antartokoh yang ada dalam cerita tersebut ternyata menimbulkan efek tertentu pada mitra tuturnya.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah wujud tindak perlokusi pada novel Putra Salju karya Salman el-Bahry?, (2) Fungsi tindak perlokusi apa sajakah pada novel Putra Salju karya Salman el-Bahry?, (3) bagaimanakah implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA?. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud tindak perlokusi, fungsi tindak perlokusi dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA.
Pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan pragmatis sebagai pendekatan teoretis serta pendekatan deskriptif dan kualitatif sebagai pendekatan metodologis. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan teknik baca dan catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode heuristik yang penggunaannya didasarkan pada fakta atau fenomena yang ada, meliputi wujud tuturan perlokusi, fungsi tuturan perlokusi, dan efek tuturan perlokusi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel “Putra Salju karya Salman El-Bahry” ditemukan jenis tindak tutur perlokusi langsung dan tindak tutur tidak langsung yang bermodus deklaraif, introgatif, dan imperatif. Fungsi dalam tuturan tersebut, yaitu fungsi representatif meliputi fungsi mengklaim, menyatakan, menyatakan, mengeluh, dan memberitahukan. Fungsi direktif menyuruh, memohon, mengajak, mendesak dan menyarankan. Fungsi ekspresif meminta maaf, menyalahkan, dan berterima kasih. Fungsi komisif berjanji, mengancam, dan menawarkan. Serta fungsi deklarasi berupa memutuskan dan melarang.
Temuan hasil penelitian ini memiliki implikasi yang positif terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran tindak tutur yang mengacu pada tuturan perlokusi. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh para guru bahasa Indonesia di dalam merumuskan materi atau bahan pembelajaran, khususnya yang berkaitan dengan tindak tutur perlokusi pada sebuah novel.
01509501250 | IKA t | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain