Penelitian
KAJIAN SEMANTIS PEMARKAH FORMAL ASPEKTUALITAS KESEMELFAKTIVAN DALAM TATARAN LEKSIKAL BAHASA INDONESIA
Penelitian ini merupakan kajian bahasa dengan tema sentral verba yang secara semantis melibatkan nuansa makna ‘sesaat’ sebagai cerminan pemarkah aspektualitas kesemelfaktivan. Kajian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pengungkapan aspektualitas kesemelfaktivan (kesesaatan) pada tataran leksikal; (2) mendeskripsikan nuansa semantis setiap pemarkah formal kesemelfaktivan (PFK) dalam tataran leksikal.
Data penelitian yang berupa klausa, kalimat, maupun wacana yang berpemarkah leksikal kesemelfaktivan bernuansa makna ‘sesaat’ diperoleh dari berbagai sumber data tulis maupun lisan. Sumber data tersebut meliputi buku ilmiah, cerpen, novel, surat kabar, majalah, tuturan iklan di televisi maupun radio. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik pustaka, teknik baca-catat, dan teknik simak-catat. Setelah data terkumpul, data diklasifikasi berdasarkan bentukan bahasa dalam leksikon (kosa kata) yang meliputi kata (kata utuh, kata berimbuhan, kata ulang) dan idiom/ ungkapan.
Setelah diklasifikasi, selanjutnya data dianalisis menggunakan metode agih yang dioperasionalkan dengan teknik bagi unsur langsung (BUL). Selanjutnya, teknik BUL ini diteruskan dengan teknik lesap, teknik ganti, teknik balik, teknik sisip, dan teknik perluas sebagai teknik lanjutan sesuai dengan sifat data yang dianalisis.
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh simpulan sbb. (1) pengungkapan aspektualitas kesemelfaktivan bernuansa makna ‘sesaat’ dalam tataran leksikal BI ditandai dengan pemakaian pemarkah leksikal kesemelfaktivan (PLK) yang berupa Adverbia Waktu, Verba Dasar atau Verba Turunan yang bersifat pungtual; (2) Secara formal, pemarkah aspektualitas kesemelfaktivan ditandai dengan pemakaian kata, seperti sekejap, hilang lenyap, sekilas, sepintas, nyaris, selintas, tiba-tiba, sejenak, segera, saat, cepat, sontak, seketika, sesaat, sekonyong-konyong, langsung, spontan, detik, mendadak; (3) nuansa makna ‘sesaat’ yang muncul pada pemakaian PLK tersebut berbeda-beda bergantung pada konteks kalimatnya.
Hasil penelitian ini masih perlu ditindaklanjuti untuk sampai pada kaidah yang lebih mapan dan pasti. Dengan demikian, kaidah-kaidah dari sebuah konsep tersebut bisa dikembangkan menjadi sebuah teori yang bisa berlaku secara umum, khususnya di bidang semantik.
512013PEN | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain