Skripsi
UPAYA KONSELOR DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN STRATEGI MOVING CLASS (Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta Didik Tuna Grahita Kelas VII SLB Manunggal Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013)
Satu permasalahan yang dominan muncul dalam penyelenggaraan pendidikan pada peserta didik tuna grahita kelas VII SLB Manunggal Slawi Kabupaten Tegal adalah rendahnya kedisiplinan terutama dalam hal kehadiran, berpakaian tidak sesuai peraturan dan sering tidak mengerjakan tugas/pekerjaan rumah. Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan tingkat kedisiplinan peserta didik tuna grahita sebelum dan setelah menggunakan strategi moving class serta untuk mengetahui upaya konselor dalam meningkatkan kedisiplinan dengan menggunakan strategi moving class pada peserta didik tuna grahita kelas VII SLB Manunggal Slawi tahun pelajaran 2012/2013.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindaan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SLB Manunggal Slawi Kabupaten Tegal. Subjek penelitian ini yaitu peserta didik tuna grahita kelas VII sebanyak 6 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi. Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah: perencanaan (planning), pelaksanaan atau tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflection). Untuk mendeskripsikan hipotesis penulis menggunakan analisis deskriptif persentase dengan indikator kinerja ketuntasan yaitu tindakan dianggap tuntas jika rata-rata tingkat kedisiplinan peserta didik 70% dari seluruh indikator kedisiplinan dalam penelitian.
Hasil penelitian diperoleh rata-rata tingkat kedisiplinan pra siklus sebesar 42,86 berada pada interval 25%-50% dalam kategori cukup, pada siklus I diperoleh 57,14% berada pada interval 50%-75% dalam kategori baik dan pada siklus II diperoleh 76,19% berada pada interval 75%-100% dalam kategori sangat baik. Indikator kinerja ketuntasan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tindakan dianggap tuntas jika rata-rata tingkat kedisiplinan peserta didik 70% dari seluruh indikator kedisiplinan dalam penelitian. Sehingga dapat ketahui bahwa rata-rata tingkat kedisiplinan peserta didik pada siklus II sudah mencapai 76,19% sehingga dapat dikatakan kedisiplinan peserta didik telah tuntas.
Dengan demikian dapat penulis simpulkan upaya konselor dengan pelaksanaan konseling menggunakan moving class dapat meningkatkan kedisiplinan peserta didik tuna grahita kelas VII SLB Manunggal Slawi Tahun Pelajaran 2012/2013. Saran dari penulis diharapkan sekolah dapat memasukan program pelaksanaan strategi moving class guna peningkatan kedisiplinan peserta didik berkebutuhan khusus.
01108501095 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain