Penelitian
Pemertahanan Bahasa Jawa Pada Ranah Keluarga di Desa Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal
Peran bahasa Jawa pada ranah keluarga perlahan-lahan mulai digantikan oleh bahasa Indonesia. Banyak keluarga yang berlatar belakang masyarakat Jawa tidak lagi menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi di dalam rumah. Bahasa Jawa tidak lagi digunakan sebagai bahasa ibu bagi anak-anak mereka. Akibatnya, banyak anak-anak Jawa yang sekarang tidak bisa berbahasa Jawa. Perubahan sikap tersebut tidak hanya terdapat pada masyarakat perkotaan. Pada masyarakat desa pun, hal demikian terjadi. Pemertahanan bahasa Jawa harus dilakukan oleh masyarakat Jawa sendiri agar identitas dan jati diri masyarakat Jawa tetap terjaga. Pemertahanan bahasa Jawa pada ranah keluarga masih dilakukan oleh masyarakat Desa Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, sehingga menarik untuk dikaji.
Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan teoretis dan metodologis. Data penelitian ini adalah percakapan yang dilakukan oleh keluarga di Desa Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Data dikumpulkan melalui metode simak dan metode cakap (wawancara). Data dianalisis melalui reduksi data, sajian data, dan pengambilan simpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga di Desa Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal mayoritas menggunakan bahasa Jawa. Jawa digunakan secara dominan oleh keluarga yang pedagang, buruh, petani, nelayan, dan penegai negeri sipil. Bahasa Jawa yang digunakan adalah bahasa Jawa ngoko dan krama. Bahasa Jawa Ngoko sangat dominan digunakan dalam ranah keluaraga. Dialek Tegal terdapat pada bahasa Jawa Ngoko yang berbeda dengan dialek bahasa Jawa standar. Bahasa Jawa Krama digunakan oleh keluarga dengan profesi tertentu, seperti pedagang, buruh, dan pegawai negeri sipil dengan latar belakang orang tua berpendidikan menengah ke atas. Faktor-faktor yang menyebabkan pemertahanan bahasa Jawa di Desa Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal adalah bahasa Jawa merupakan bahasa ibu, takut dikatakan sok/sombong apabila menggunakan bahasa Indonesia, hanya menguasai bahasa Jawa, hubungan yang akrab dan tidk ada jarak antara peserta tutur, dan mengajarkan kesantunan berbahasa.
Saran yang dapat disampaikan terkait dengan penelitian ini adalah pemertahanan bahasa Jawa merupakan hal yang sangat penting untuk melestarikan bahasa Jawa. Dengan menggunakan bahasa Jawa berarti berperan serta dalam melestarikan dan mempertahankan bahasa Jawa. Pemertahanan bahasa Jawa dimulai dari ranah keluarga. Bagi para peneliti dan pemerhati bahasa, penelitian ini dapat dijadikan sebagai kerangka acuan penelitian lanjutan untuk menambah khasanah ilmu bahasa.
592014PEN | 418 MUL p C.1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain