Skripsi
STUDI KASUS TERHADAP PENGARUH KETIDAKHARMONISAN ORANG TUA PADA PERILAKU APATIS PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 3 RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Kata Kunci: ketidakharmonisan orang tua, perilaku apatis, dan peserta didik.
Penelitian ini dilatarbelakangi karena peran orang tua sangat penting dalam perkembangan fisik peserta didik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui 1) kondisi ketidakharmonisan orang tua peserta didik, 2) tingkat perilaku apatis peserta didik kepada guru, dan 3) pengaruh ketidakharmonisan orang tua terhadap perilaku apatis peserta didik kepada guru kelas VII SMP Negeri 3 Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2013/2014.
Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus. Sumber data utama adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Wujud data berupa data primer yaitu bersumber hasil wawancara dan data sekunder yaitu berupa dokumen atau laporan di SMP Negeri 3 Randudongkal Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2013/2014. Penulis memperoleh subjek penelitian sebanyak 4 peserta didik yang mempunyai perilaku apatis akibat ketidakharmonisan orang tua. Teknik pengumpulan data menggunakan: dokumentasi, rekaman arsip, wawancara, dan observasi. Analisa data dengan pembuktian induktif melalui empat tahapan, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan simpulan/verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan dari hasil wawanara dan observasi dapat diketahui bahwa kondisi ketidakharmonisan orang tua diwarnai dengan pertengkaran antara suami dan istri dalam keluarga yang tidak harmonis sudah tidak ada kepercayaan satu sama lain anggota keluarga juga jarang berkomunikasi serta adanya rasa curiga atau cemburu terhadap suami dengan status pekerjaannya. Sedangkan tingkat perilaku apatis peserta didik yaitu tidak peduli pada lingkungan sekitar, peserta didik yang berperilaku apatis tidak mempunyai motivasi atau antusias terhadap rangsangan baik dalam pelajaran di sekolah maupun terhadap peraturan-peraturan di sekolah. Peserta didik terlihat saat pelajaran tidak memperhatikan, tidak saling bertegur sapa saat baik dengan teman mapun guru, dan peserta didik sering melanggar peraturan-peraturan sekolah. Pengaruh ketidakharmonisa orang tua yaitu anak yang dibesarkan di tengah keluarga yang tidak harmonis, tidak bisa tidak sendi-sendi keluarga akan tergoyahkan, sudah tidak lagi berfungsi dengan semestinya. Dan hal ini akan berakibat pada pertumbuhan anak itu terhambat. Anak umumnya akan berperilaku apatis dengan tujuan agar mereka diperhatikan baik oleh teman, guru maupun orang tuanya.
Saran yang dapat penulis sampaikan diharapkan guru pembimbing guru pembimbing dalam lebih memaksimalkan layanan konseling individu untuk mencegah dan mengatasi masalah peserta didik khususnya pada perilaku apatis peserta didik akibat ketidakharmonisan orang tua peserta didik.
01110500073 | INA s C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain