Skripsi
TOKOH DAN PENOKOHAN WANITA DALAM NOVEL PEREMPUAN JOGJA KARYA ACHMAD MUNIF DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SMA
Kata kunci : Tokoh dan Penokohan, Implikasi, Pembelajaran Sastra di SMA.
Perumusan maasalah dalam penelitian ini adalah; 1) Bagaimanakah tokoh dan penokohan wanita dalam novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif ? 2) Bagaimanakah implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA?. Berdasarkan masalah yang telah penulis rumuskan, maka tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut; 1) Mendeskripsikan tokoh dan penokohan wanita dalam novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif; 2) Mendeskripsikan implikasinya dalam pembelajaran sastra di SMA.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Adapun sumber data penelitian ini adalah novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif. Wujud data dalam penelitian ini adalah berupa kutipan atau penggalan wacana yang mengungkapkan suatu tokoh dan penokohan ( karakter ) dalam novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dengan analisis data. Dalam landasan teori akan diuraikan tentang sastra, genre sastra, novel, struktur novel, tokoh dan penokohan, metode karakteristik telaah fiksi, dan pembelajaran sastra di SMA.
Berdasarkan penelitian dapat diketahui tokoh dan penokohan dalam novel ini ada 4 aspek yaitu; 1) Melalui Ucapan-Ucapan Sang Tokoh Serta Apa Yang Diperbuat Oleh Sang Tokoh, ada sebelas kutipan dengan presentase 30,6%; 2) Melalui Penggambaran Fisik Tokoh, ada duabelas kutipan dengan presentase 33,3%; 3) Melalui Pikiran-Pikiran Tokoh, ada delapan kutipan dengan presentase 22,2%; 4) Melalui Penerangan Langsung oleh Pengarang, ada lima kutipan dengan presentase 13,9%. Jadi, jumlah kutipan ada 36 dan memiliki presentase 100%. Dalam pembahasan diuraikan para perempuan yang memahami hak-haknya perkasa dan tidak cengeng, mereka perempuan yang memiliki definisi tersendiri mengenai gender dan feminisme.
Dengan adanya tokoh dan penokohan (karakter) kaitanya dengan pembelajaran sastra di SMA, siswa dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, nilai positif yang patut di contoh antara lain dapat memperkaya bacaan mengenai sastra, dapat lebih menghargai suatu hasil karya, membina pribadi-pribadi yang dapat menikmati indahnya sastra, dan munculnya insan-insan yang mempunyai sikap positif terhadap sastra.
15105000330 | DZU t C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain