Penelitian
IMPLIKATUR TUTURAN IRONI DALAM WACANA POJOK “Semarangan” DI SUARA MERDEKA
Kajian wacana merupakan hal yang penting dalam bahasa Indonesia. Dipandang secara praktis, tampak bahwa bidang ini mengkaji bahasa secara menyeluruh. Di dalam analisis wacana, kalimat tidak dikaji secara terpisah yang terlepas dari hubungan antarkalimat. Salah satu jenis wacana yang menarik untuk dikaji adalah wacana pojok. Wacana pojok yang terdapat di media masa di Indonesia sering digunakan untuk menyindir dan mengkritisi peristiwa yang terjadi di masyarakat dengan gaya ironi.
Penelitian ini mengkaji implikatur yang terdapat dalam tuturan ironi wacana pojok “Semarangan” di Suara Merdeka. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan wujud implikatur yang terdapat dalam tuturan ironi wacana pojok “Semarangan” di Suara Merdeka dan mengidentifikasi jenis implikatur yang terdapat di dalam tuturan ironi wacana pojok “Semarangan” di Suara Merdeka. Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menemukan kejelasan tentang wujud dan jenis tuturan ironi dalam wacana pojok “Semarangan”.
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan fungsional, subjektif (fenomenologis), dan deskriptif. Langkah- langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah (1) membaca secara cermat wacana pojok “Semarangan” yang terdapat di Suara Merdeka edisi Agustus, September, dan Oktober 2014, (2) mengidentifikasi tuturan ironi di dalam wacana pojok “Semarangan”, (3) mengklasifikasi wacana pojok berdasarkan prinsip-prinsip percakapan, (4) menginterpretasi wacana pojok yang mengandung ironi berdasarkan makna yang terdapat di dalam tuturan terrsebut, (5) menganalisis wujud implikatur yang terdapat di dalam tuturan ironi wacana pojok tersebut, (6) menganalisis jenis implikatur yang terdapat di dalam tuturan ironi wacana pojok tersebut, dan (7) menyimpulkan hasil penelitian.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak (observasi) dengan teknik baca sebagai dasar, dan teknik catat sebagai kelanjutannya. Yang digunakan sebagai data dalam penelitian ini tuturan ironi dalam wacana pojok “Senmarangan” di Suara Merdeka. Untuk menentukan data yang mengandung ironi digunakan lima kriteria, yaitu (1) tuturan yang mengandung pertentangan arti, (2) tuturan yang merendahkan, (3) arti yang berlebihan, (4) ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan, dan (5) ketidaksesuaian suasana yang mendasari tuturan. Data yang memenuhi syarat tersebut dicatat pada kartu data. Selanjutnya, dilakukan klasifikasi atau pemilahan data. Data yang telah diklasifikasi atau dipilah dianalisis menggunakan metode heuristik dengan harapan implikatur dalam tuturan ironi wacana pojok “Semarangan” dapat terungkap.
Berdasarkan metode yang digunakan ditemukan bahwa implikatur yang terdapat di dalam wacana pojok “Semarangan” Suara Merdeka bersumber pada pelanggaran prinsip kerja sama dan pelanggaran prinsip kesantunan. Adapun jenis implikatur yang terdapat di dalam wacana pojok “Semarangan” berupa implikatur konvensional, implikatur nonkonvensional, praanggapan, implikatur khusus, dan implikatur umum.
Kata kunci : implikatur, tuturan ironi, wacana pojok
7712015PEN | 410 BOW i C.1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain