Skripsi
Sistim Pengapian Suzuki Satria 2 Langkah Modifikasi Trail Dari DC ke AC
Sistim pengapian merupakan salah satu komponen atau bagian terpenting pada mesin pembakaran dalam. Proses pembakaran yang sempurna salah satunya ditunjang oleh pengapian yang baik, sehingga akan menghasilkan daya mesin yang optimal. Sistim pengapian pada sepeda motor dibagi menjadi beberapa sistim dalam perkembangannya yaitu sistim pengapian konvensional, sistim pengapian CDI (CDI AC dan CDI DC) serta sistim pengapian transistor. Sepeda motor Suzuki Satria 120 R menggunakan sistim pengapian CDI DC, dimana pada jenis pengapian ini menggunakan baterai sebagai sumber arusnya dan diharapkan arus yang masuk ke unit CDI menjadi lebih stabil, sehingga proses pengapian menjadi lebih baik. Sedangkan pada sistim pengapian CDI AC sebagai sumber arus pada unit CDI adalah dari kumparan pengapian.
Perubahan fungsi sepeda motor Suzuki Satria 120R menjadi jenis trail akan memiliki karakter yang berbeda dengan jenis medan normal, dengan demikian pengapian pada mesin yang dibutuhkan juga berbeda. Pada jenis motor trail dengan medan yang berat dibutuhkan putaran mesin bawah dan menengah yang lebih baik. Perubahan sistim pengapian CDI DC menjadi CDI AC pada Suzuki Satria 120R yang berubah menjadi jenis trail ini diharapkan dapat meningkatkan performanya pada putaran bawah dan menengah. Merubah sistim pengapian CDI DC Suzuki Satria 120 R menjadi CDI AC akan merubah besarnya tahanan kumparan pengapian antara 500Ω sampai 600Ω dengan diameter kawat kumparan berkisar 0,10 mm. Posisi timing pengapian dilakukan dengan mengatur stator dan piston sesaat sebelum titik mati atas (TMA) pada akhir langkah kompresi. Dengan demikian pada stator tidak terdapat pasak yang terpasang diantara stator dan porosnya, hal ini dilakukan untuk mengatur timing pengapian yang tepat.
Kata Kunci : CDI DC, CDI AC, Timing pengapian
62093004480 | MUH s C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain