Skripsi
Alih Kode dan Campur Kode dalam Percakapan Pengunjung di Rita Mall Tegal dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA”
NURZAMAN, RAHMANGGA ALI. 2015. NPM 1511500101. “Alih Kode dan Campur Kode dalam Percakapan Pengunjung di Rita Mall Tegal dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA”. Skripsi. Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal. Dosen Pembimbing I: Drs. Bowo Hermaji, M.Pd. Dosen Pembimbing II: Drs. Tri Mulyono, M.Pd.
Kata kunci : alih kode, campur kode, implikasi, pembelajaran, bahasa Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud alih kode dan campur kode, faktor yang mempengaruhi terjadinya alih kode dan campur kode dalam percakapan pengunjung di Rita Mall Tegal, dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode dan teknik pengumpulan data menggunakan metode simak, yang menggunakan teknik dasar yaitu teknik sadap, dan teknik lanjutannya 1) teknik simak libat cakap, 2) teknik rekam, dan 3) teknik catat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan. Sedangkan dalam penyajian hasil analisis menggunakan metode informal.
Berdasarkan hasil analisis data, penelitian ini dapat diketahui bahwa wujud alih kode dalam percakapan pengunjung di Rita Mall Tegal dibedakan menjadi 2 macam, yaitu 1) alih kode berupa tingkat tutur, yaitu a) alih tingkat tutur ngoko ke krama, dan 2) alih kode berupa alih bahasa, yaitu a) alih kode dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia, dan b) alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa. Kemudian faktor yang melatarbelakangi munculnya alih kode, yaitu 1) penutur atau pembicara, 2) lawan tutur atau mitra tutur, 3) kehadiran orang ketiga, 4) perubahan topik pembicaraan, 5) keinginan untuk membangkitkan rasa humor, dan 6) untuk sekadar bergengsi.
Sedangkan wujud campur kode dibedakan menjadi 4 macam, yaitu 1) campur kode dari bahasa Indonesia, 2) campur kode dari bahasa Jawa, 3) campur kode dari bahasa Inggris, dan 4) campur kode berupa frase. Kemudian faktor yang melatarbelakangi munculnya campur kode, yaitu 1) keterbatasan penguasaan kosakata, 2) penggunaan istilah yang lebih popular, dan 3) penutur atau pembicara.
Penelitian alih kode dan campur kode ini diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Standar Kompetensi 9. memahami informasi melalui tuturan langsung dengan Kompetensi Dasar 9.1. menyimpulkan isi informasi yang disampaikan melalui tuturan langsung, dalam materi kelas X semester 2.
15115001010 | NUR a C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain