Skripsi
PEMANFAATAN BAHASA PROKEM DALAM DIALOG ANTAR TOKOH PADA NOVEL SKRIPSHIT KARYA ALITT SUSANTO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN RAGAM BAHASA DI SMA
WULANDARI, HENI. 1511500013. 2015. “Pemanfaatan Bahasa Prokem dalam Dialog Antartokoh pada Novel Skripshit Karya Alitt Susanto dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Ragam Bahasa di SMA” Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Pancasakti Tegal. Pembimbing I: Dr. Burhan Eko Purwanto, M. Hum. Pembimbing II: Dra. Sri Mulyati, M. Pd.
Kata Kunci: Bahasa Prokem, Novel, Pembelajaran Ragam Bahasa.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan bahasa prokem dalam novel skripshit karya Alitt Susanto, mendeskripsikan pemanfaatan bahasa prokem dalam dialog antartokoh pada novel skripshit karya Alitt Susanto, dan mengetahui implikasi pemanfaatan bahasa prokem dalam dialog antartokoh pada novel Skripshit karya Alitt Susanto bagi pembelajaran ragam bahasa di SMA.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Objek penelitian yang digunakan berupa bahasa prokem dalam dialog antartokoh dalam media novel skripshit karya Alitt Susanto. Sumber data yang digunakan adalah novel Skripshit karya Alitt Susanto. Wujud data dalam penelitian ini berupa kata, frase, kalimat dalam novel Skripshit karya Alitt Susanto, sebagai objek kajian adalah bahasa prokem, serta implikasi terhadap pembelajaran ragam bahasa di SMA.
Penggunaan bahasa prokem dalam dialog antartokoh pada novel skripshit karya Alitt Susanto berdasarkan penggunaan kata sapaan dan kata ganti terdapat 50% meliputi: gue, lo, bray, dan bro. Penggunaan kata tertentu atau khusus 20% seperti: sindang, sirsak, capcus, dan cinn. Penggunaan kata sambung 15% seperti: cz, lum, dan /n/. Penggunaan kata singkatan 15% seperti: btw, otw, dan 5f. Serta penggunaan fungsi yang lengkap atau penggunaan pola kalimat yang lengkap. Pemanfaatan bahasa prokem sesuai fungsi bahasa prokem secara umum meliputi bahasa sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan memiliki persentase 50%, bahasa sebagai alat berkomunikasi memiliki persentase 30%, bahasa sebagai alat berintegrasi memiliki persentase 15%, dan bahasa sebagai alat komunikasi dalam pergaulan masyarakat memiliki persentase 5%.
Saran yang direkomendasikan adalah Bahasa Indonesia, sebagai pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran harus bisa menempatkan diri dan menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.
15115000130 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain