Skripsi
PELAKSANAAN TRADISI SEDEKAH BUMI SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMELIHARA NILAI KEBERSAMAAN MASYARAKAT (STUDI DESKRIPTIF DI DESA PANGKAH KABUPATEN TEGAL)
ARDINUGROHO, WAHYU HIDAYAT. 2015. Pelaksanaan Tradisi Sedekah Bumi Sebagai Upaya Untuk Memelihara Nilai Kebersamaan Masyarakat (Studi Deskriptif Di Desa Pangkah Kabupaten Tegal). Skripsi. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewargaan Negara. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal
Pembimbing I Wahyu Jati Kusuma, MH.
Pembimbing II Drs. Subiyanto, M.Pd
Kata kunci : sedekah bumi, kebersamaan masyarakat
Rumusan masalah penelitian ini (1) bagaimanakah pelaksanaan tradisi sedekah bumi? (2) bagaimanakah nilai kebersamaan masyarakat?, (3) apakah pelaksanaan tradisi sedekah bumi dapat memelihara nilai kebersamaan masyarakat di desa Pangkah Kabupaten Tegal?. Tujuan Penelitian (1) mendeskripsikan pelaksanaan tradisi sedekah bumi, (2) mendeskripsikan nilai kebersamaan masyarakat, (3) menganalisis pelaksanaan tradisi sedekah bumi dalam memelihara nilai kebersamaan masyarakat di desa Pangkah Kabupaten Tegal.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan wawancara dengan responden/informan 7 orang. Analisis data dilakukan sebelum (pra) lapangan dengan triangulasi, pengecekan anggota serta Analisis selama di lapangan dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclution drawing/verification
Pelaksanaan tradisi sedekah bumi di desa Pangkah Kabupaten Tegal merupakan salah satu tradisi yang unik, yaitu berupa pengantin tebu. Upacara dimulai dengan mengarak sepasang pengantin tebu yang diwakili pasangan boneka bernama Gembong Wuluh dan Siti Barokah. Kedua boneka yang didandani layaknya pengantin diarak dari kebun tebu di Desa Balamoa menuju Pabrik Gula Pangkah. Tradisi ini dimaksudkan agar proses gilingan berjalan lancar, dan dapat menghasilkan rendaman gula yang melimpah sehingga kesejahteraan karyawan pabrik dan warga disekitar pabrik meningkat. Pengantin Tebu diiringi perayaan Metik selama 14 hari. Metik merupakan musim panen tebu menuju proses giling, identik dengan adanya pasar malam, yaitu banyak pedagang atau penjual barang-barang di area lingkungan PG.Pangka mulai dari pakaian, makanan, minuman, hiburan komedi putar, dan sebagainya menempati lapak-lapak seluas masing 3 M2 selama 14 hari. Nilai kebersamaan masyarakat di desa Pangkah Kabupaten Tegal adalah baik, diwujudkan dalam sikap dan perbuatan saling membantu mewujudkan identitas budaya tradisional Pengantin Tebu itu telah dijaga lestari sampai saat ini. Salah satu yang mendasari kontinuitas tradisi itu adalah kebersamaan dan kegotongroyongan warga desa Pangkah sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing dalam menggapai suksesnya pelaksanaan Pengantin Tebu diiringi Metik musim panen tebu (giling tebu), dan ramainya pasar malam yang menghibur warga desa Pangkah khususnya dan masyarakat kabupaten Tegal pada umumnya. Pelaksanaan tradisi sedekah bumi dalam bentuk pengantin tebu mampu memelihara nilai kebersamaan masyarakat di desa Pangkah Kabupaten Tegal. Hal ini terindikasi perwujudan tata nilai yang dipancarkan melalui penyelenggaran rutin pengantin tebu setiap musim panen tebu bagi petani atau musim giling tebu bagi pabrik gula Pangka. Tradisi pengantin tebu mempunyai makna sendiri-sendiri dan sampai sekarang masih dilaksanakan oleh warga desa Pangkah kabupaten Tegal.
12115000140 | ARD p C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain