Skripsi
PENGARUH BROKEN HOME PADA PERKEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMK GRAFIKA JATINEGARA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN2014/2015 (Studi Kasus Pada Kelas XI)
SUGIARTO, TOTO, NPM 1111500154, skripsi dengan judul: “Pengaruh Broken Home Pada Perkembangan Karakter Peserta Didik SMK Grafika Jatinegara Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2014/2015’’ (Studi kasus pada peserta didik kelas XI). Skripsi. Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal.
Pembimbing I Drs. SUKOCO KW, M.Pd
Pembimbing II Dr. DINO ROZANO
Kata kunci : Broken Home. Perkembangan Karakter
Dampak broken home terhadap perkembangan karakter yang terjadi pada kelima peserta didik itu adalah mudah emosi (sensitif), tidak tahu sopan santun, kurang konsentrasi belajar, tidak tahu etika bermasyarakat, senang mencari perhatian orang lain, ingin menang sendiri, susah diatur, tidak peduli terhadap sesamanya, dan suka melawan orang tua. Obyek penelitian berjumlah 5 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan Home visit. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data antara lain Credibility, Tranferability, Dependability, dan Confirmability.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan, bahwa : 1. Bentuk keluarga peserta didik broken home tergambar dari ketidak harmonis keluarganya sehingga berimbas terhadap perkembangan karakter peserta didik yang terlihat dari pribadi yang brutal dan susah diatur serta sering menyebabkan konflik internal dan eksternal. 2. peyebab broken home terjadinya pertikaian dalam keluarga yang berakhir dengan penceraian. 3. Pengaruh broken home pada tingkah laku peserta didik di lingkungan sekolah yang dipengaruhi pola tingkah laku dirumah dan lingkungan. Hal ini terlihat dari kebiasaan dan perilaku peserta didik tersebut, yang cenderung memperlihatkan eksistensi dirinya, baik dihadapan teman-teman maupun dihadapan gurunya. 4. Dalam penangan masalah broken home di SMK Grafika Jatinegara Kabupaten Tegal Guru BP/BK menggunakan langkah preventif, represif, dan langkah kuratif. Dengan tiga cara demikian guru BK sedikit bisa mengatasi permasalahan broken home yang terjadi pada peserta didik.
Disarankan pada guru BK melakukan konseling individu dan memberikan langkah represif yaitu dengan sanksi bagi peserta didik yang melanggar norma atau tata tertib sekolah. Dan perlunya kegiatan konseling kelompok sebagai treatment dan sarana remedial atau pengembangan peserta didik yang memacu pada pemecahan masalah peserta didik. Hal ini berfokus pada pikiran, perasaan, sikap, nilai, tujuan tingkah laku individu dan grup secara keseluruhan.
11115001540 | SUG p C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain