Skripsi
EFEKTIFITAS PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENGATASI BURNOUT TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015
NURLELA, RIRIS YULIATI. 1111500045. 2015. “Efektifitas Pemberian Layanan Konseling Kelompok untuk Mengatasi Burnout terhadap Peserta Didik Kelas X SMA Muhammadiyah Kota Tegal Tahun Pelajaran 2014/2015” Skripsi. Bimbingan dan Konseling. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal. Pembimbing I: Dr. Hj. Sitti Hartinah DS, M.M, Pembimbing II: Drs. Soebianto, M.Pd.
Kata Kunci: Layanan konseling kelompok, kejenuhan belajar.
Penelitian ini dilatarbelakangi kejenuhan belajar muncul dari cara pengajaran guru yang selalu monoton, fasilitas kelas yang kurang memadai, kurangnya kreatifitas guru dalam mengajar serta tidak ada permainan dalam proses pengajaran untuk mencairkan suasana atau sebagai selingan sehingga anak tidak cepat bosan atau jenuh dalam belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) tingkat burnout (kejenuhan belajar) peserta didik yang diberikan layanan konseling kelompok, 2) tingkat burnout (kejenuhan belajar) peserta didik yang tidak diberikan layanan konseling kelompok, 3) efektifitas layanan konseling kelompok untuk mengatasi burnout (kejenuhan belajar) peserta didik kelas X SMA Muhammadiyah Kota Tegal Tahun Pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah komparatif. Populasi penelitian berjumlah 70 peserta didik, dengan sampel sebanyak 30 peserta didik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji validitas digunakan korelasi Product Moment dari Pearson sedangkan uji reliabilitas digunakan rumus belah dua Spearman Brown. Analisis data menggunakan analisis deskriptif prosentase dan statistik komparatif. Hasil uji coba instrumen diperoleh 26 item valid dengan nilai reliabilitas r1.1 = 0,520.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat burnout (kejenuhan belajar) peserta didik yang diberikan layanan konseling kelompok tergolong dalam kategori rendah (53,33%) yaitu perolehan skor paling banyak pada interval 87-91, ditandai peserta didik antusias dalam mengikuti pelajaran. Tingkat burnout (kejenuhan belajar) peserta didik yang tidak diberikan layanan konseling kelompok tergolong dalam kategori cukup (46,67%) yaitu perolehan skor paling banyak pada interval 82-86, ditandai peserta didik bergairah terapi kurang antusias dalam mengikuti pelajaran. Dari data tersebut diperoleh thitung = 2,905. Dengan derajat kebebasan (dk) = 15 + 15 - 2 = 28, pada taraf signifikan 5%, dari tabel distribusi t diperoleh harga ttabel (tt) = 2,048. Karena thitung ttabel atau 2,905 2,048, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok efektif untuk mengatasi masalah burnout (kejenuhan belajar) peserta didik. Saran yang dapat penulis sampaikan diharapkan diharapkan pihak sekolah dapat selalu memprogramkan layanan konseling kelompok dalam mengatasi masalah kejenuhan belajar peserta didik.
11115000450 | NUR e C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain