Skripsi
PERANAN TOKOH UTAMA SEBAGAI PEMBENTUK MORAL DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA
SEPTIANI, MAYAH. 1511500082. 2015. “Peranan Tokoh Utama sebagai Pembentuk Moral dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA”. Skripsi. Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal.
Pembimbing I: Drs. Bowo Hermaji, M.Pd. Pembimbing II: Sutji Muljani, M.Hum. Kata Kunci: tokoh utama, pembentuk moral, novel, ronggeng dukuh paruk, implikasi pembelajaran bahasa. Rumusan masalah penelitian adalah 1) bagaimanakah tokoh dan penokohan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari; 2) bagaimanakah peranan tokoh utama sebagai pembentuk moral dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari; dan 3) bagaimanakah implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini bertujuan 1) Mendeskripsikan tokoh dan penokohan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari; 2) mendeskripsikan peranan tokoh utama sebagai pembentuk moral dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari; dan 3) mendeskripsikan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA.
Sumber data penelitian ini adalah novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Wujud data dalam penelitian ini adalah berupa kalimat atau penggalan paragraf yang berkaitan dengan topik penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan metode kualitatif memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan menyajikannya dalam bentuk deskripsi. Hasil penelitian ini dapat dideskripsikan tokoh dan penokohan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk menceritakan tentang seorang tokoh bernama Srintil yang menjadikan profesi ronggeng sebagai jalan pilihan hidupnya di kala usianya yang tergolong masih sangat muda. Penokohan terdiri dari tokoh utama Rarus seorang pemuda biasa, berstatus rendah, kurang mengetahuan dan mudah rapuh; tokoh pembantu utama Srintil seorang yang cantik, berstatus tinggi sebagai seorang ronggeng. Tokoh pembantu bawaan antara lain: Santayib, Istri santayib, Nenek Rasus, Sakarya, Nyai Sakarya,. Sakum, Ki Kertareja, Nyai Kartareja, Sersan Pujo. Peranan tokoh utama sebagai pembentuk moral dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk, diperoleh 48 kutipan, antara lain: hubungannya dengan Tuhan terdapat dalam 3 kutipan data (6,25%); hubungan dengan diri sendiri terdapat dalam 7 kutipan data (14,58%); hubungan dengan sesama manusia terdapat dalam 24 kutipan data (50,00%); dan hubungan dengan lingkungan terdapat dalam 14 kutipan data (29,17%).
Saran yang dapat penulis sampaikan diharapkan guru dapat membawa suatu pengajaran bahasa yang kreatif, membina pribadi-pribadi yang dapat menikmati indahnya sastra, membina pribadi-pribadi yang tahu manfaat sastra dalam kehidupan manusia. Muncul insan-insan yang mempunyai sikap yang positif terhadap sastra karena kesadaran bahwa, sastra dapat memperkaya
15115000820 | MAY p C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain