Skripsi
OPTIMALISASI IGNITION TIMING PADA PENGGUNAAN E-100 DAN PISTON MODIFIKASI GM.1-54/50/13
Beberapa tahun yang akan datang dunia akan mengalami krisis bahan bakar minyak, dan salah satu alternatif bahan bakar yang dapat digunakan adalah alkohol fuel grade/etanol (Billah, 2009 : 24). Alkohol memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan bensin karena angka oktan Alkohol sebesar 108 dan dapat bekerja pada rasio kompresi yang lebih tinggi (Muku & Sukadana, 2009 : 26). Pada umumnya penggunaan bahan bakar alkohol masih membutuhkan campuran bensin. Pada penelitian kali ini digunakan bahan bakar alkohol tanpa campuran bensin, bahan bakar ini disebut E – 100 (100 % alkohol). Karena E–100 (etanol/alkohol) memiliki nilai oktan yang lebih tinggi dari bensin, maka perbandingan kompresi dan ignition timing mesin empat langkah harus disesuaikan (karena pada umumnya mesin sepeda motor empat langkah dirancang menggunakan bensin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan kompresi dan ignition timing terhadap torsi, daya dan Spesific Fuel Consumption (Sfc) Honda Vario 110 cc pada saat menggunakan E–100. Variabel bebas pada penelitian ini adalah ignition timing, dan variabel terikatnya adalah torsi, daya dan Spesific Fuel Consumption (Sfc). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dimana terdapat perlakuan berupa : modifikasi pada tonjolan sensor pengapian (Pick Up - Pulser/Triger) sehingga ignition timing dapat divariasikan. Terdapat 8 (delapan) sampel ujicoba yaitu : sampel – 1 (bahan bakar Pertamax 92, kompresi 10 : 1 dan ignition timing 15 BTDC), sedangkan pada saat menggunakan E – 100 perbandingan kompresi disetel 13 : 1 dan timing pengapian disetel 10 BTDC (sampel – 2), 15 BTDC (sampel – 3), 20 BTDC (sampel – 4), 25 BTDC (sampel – 5), 30 BTDC (sampel – 6), 35° BTDC (sampel – 7) dan 40° BTDC (sampel – 8). Perbandingan kompresi 13 : 1 dicapai dengan modifikasi pada kepala piston sehingga volume kepala piston menjadi 3,5 cm³ (piston GM.1–54/50/13), dengan menggunakan piston ini tekanan silinder dapat mencapai 170 psi (11.95 kg/cm2). Berdasarkan pengujian dan perhitungan, daya optimal diperoleh dengan ignition timing disetel 37,65 BTDC, sedangkan Sfc optimal diperoleh dengan ignition timing disetel 25,5 BTDC. Kata kunci : etanol, kompresi, piston, ignition timing, torsi, daya.
64115000580 | GUN o C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain