Skripsi
ANALISIS VARIANS PEWARNA ALAM PADA METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK BATIK TULIS ARTA KENCANA PEMALANG
Di Indonesia, industri kerajinan merupakan industri yang banyak dilakukan oleh usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), salah satunya yaitu industri batik tulis. Pada saat ini pemerintah mewajibkan pegawainya untuk mengenakan batik pada hari tertentu sebagai simbolis rasa bangga terhadap batik sebagai budaya Indonesia khususnya di Kabupaten Pemalang. Salah satu industri batik yang berkembang di Kabupaten Pemalang adalah UD. Batik Arta Kencana Pemalang. Dari hasil survey awal yang dilakukan terhadap konsumen batik khususnya batik tulis pewarna alam ditemukan banyak keluhan warna batik tulis kusam, warna cepat pudar atau luntur setelah dicuci dan motif batik yang kurang menarik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keinginan pelanggan dan mengetahui metode perancangan yang tepat dan baik sehingga saat meningkatkan kualitas produk batik tulis pewarna alam di UD. Batik Arta Kencana Pemalang. Penelitian ini menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dan Desain Eksperimen melalui pengujian ketahanan kelunturan warna dan uji analisis statistik.
Hasil penelitian dengan menggunakan QFD adalah terdapat enam atribut yang dipentingkan oleh konsumen yaitu nyaman saat digunakan, warna menarik, warna tidak mudah luntur, harga terjangkau, motif unik dan moderna serta mudah dirawat. Sedangkan dari hasil pengujian ketahanan luntur terjadi peningkatan nilai kelunturan dari angka 3-4 (cukup baik) untuk pewarna alam campuran kayu menjadi angka 4 (baik) untuk pewarna jalawe indigo. Artinya terjadi peningkatan
1 angka sehingga besarnya persentasi peningkatan ketahanan luntur warnanya adalah 14,3% dan pada nilai penodaan pewarna alam campuran kayu sebesar 4 (baik) menjadi 4-5 (baik) untuk pewarna alam jalawe indigo sehingga persentase peningkatannya sebesar 11,1 %. Hasil uji ANOVA didapat F tabel F tabel < F hitung ( 7,71 < 48 untuk nilai kelunturan dan 7,71 < 28 untuk nilai penodaan) maka H0 ditolak yang berarti nilai kelunturan/nilai penodaan antara bahan pewarna campuran kayu dengan jalawe dan indigo tidak sama ( terdapat perbedaan).
Kata kunci: Rancangan, Quality Function Deployment, Pengujian batik.
63125000300 | PUT a C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain