Skripsi
METAFORA PADA CERITA POPULER KAMBING JANTAN KARYA RADITYA DIKA DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA
Kata kunci: metafora, cerita populer, implikasi pembelajaran bahasa.
Rumusan masalah penelitian adalah 1) jenis metafora apa sajakah yang digunakan dalam cerita populer Kambing Jantan Karya Raditya Dika; 2) Bagaimanakah makna tuturan metafora pada cerita populer Kambing Jantan Karya Raditya Dika; dan 3) Bagaimanakah implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan jenis metafora yang digunakan dalam cerita populer Kambing Jantan Karya Raditya Dika; 2) makna tuturan metafora pada cerita populer Kambing Jantan Karya Raditya Dika; dan 3) mendeskripsikan implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA.
Sumber data penelitian ini adalah cerita populer Kambing Jantan karya Raditya Dika. Wujud data dalam penelitian ini adalah berupa kalimat dan penggalan paragraf yang berkaitan dengan topik penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan metode kualitatif memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan menyajikannya dalam bentuk deskripsi.
Hasil penelitian ini dapat dideskripsikan Jenis gaya bahasa dalam novel Burlian karya Tere Liye mencakup: 1) Jenis metafora yang digunakan dalam cerita populer Kambing Jantan Karya Raditya Dika, terdiri atas: a) metafora antropomorfis dalam 1 kutipan dengan persentase (2,32%); b) metafora kehewanan terdapat dalam 11 kutipan dengan persentase (25,58%); c) metafora pemindahan pengalaman dari konkret ke abstrak atau sebaliknya terdapat dalam 27 kutipan dengan persentase (62,80%); dan d) metafora sinestetis terdapat dalam 4 kutipan dengan persentase (9,30%); 2) Makna tuturan metafora pada cerita populer Kambing Jantan Karya Raditya Dika meliputi: a) Metafora antropomorfis, antara lain: sebiji, b) Metafora Kehewanan, antara lain: seekor, kebo, burung merpati, kambing, monyet, c) Metafora metafora yang timbul karena pemindahan dari konkret ke abstrak, antara lain: bergoyang, do-re-mi, biadab, beradab, error, foundation studies, meracuni, berkobar, container, emas dahak, robot gedek, kolor ijo, kapal mledug, kemaluan, kinclong, menggila, jumroh, perbudak, roller coaster, anyway, c) Metafora Sinestesis, antara lain: asam garam, bilang, pandangan, manis; 3) Dalam pembelajaran di SMA tertuang dalam pembelajaran gaya bahasa modul Bahasa Indonesia di SMA kelas XI pada standar kompetensi membaca dalam memahami cerita atau novel. Kompetensi dasar menganalisis unsur- unsur intrinsik dan ekstrinsik cerita atau novel.
Saran yang dapat penulis sampaikan diharapkan guru mampu membimbing siswa untuk lebih memahami bagaimana mengkaji cerita dalam pembelajaran gaya bahasa khususnya metafora. Melalui karya sastra diharapkan siswa dapat menyukai dan menumbuhkan minat baca, baik di sekolah maupun di rumah.
15115000980 | NUW m C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain