Skripsi
DEIKSIS SOSIAL DALAM NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DI SMP
Kata Kunci : deiksis sosial, novel dan pembelajaran bahasa
Penelitian ini membahas deiksis sosial dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa di SMP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam novel Laskar Pelangi mengandungi beberapa fungsi deiksis sosial antara lain sebagai salah satu bentuk efektivitas kalimat; Sebagai pembeda tingkat sosial seseorang membedakan tingkatan sosial di masyarakat; Untuk menjaga sopan santun berbahasa merupakan aspek sopan santun berbahasa menggunakan bentuk sapaan yang sopan santun; Untuk menjaga sikap sosial kemasyarakatan. Yang bersifat memotivasi dan keterbatasan tidak mempengaruhi untuk meraih kesuksesan. Novel ini dapat digunakan sebagai alternatif pemebelajaran bahasa di SMP sebab memiliki bahasa yang baik dan santun.
Metode yang digunakan adalah metode padan dan agih, yaitu mengklasifikasikan ujaran dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata berdasarkan fungsi deiksis sosial antara lain: fungsi sebagai salah satu bentuk efektifitas kalimat, fungsi sebagai pembeda tingkat sosial seseorang, fungsi untuk menjaga sopan santun berbahasa, fungsi untuk menjaga sikap sosial kemasyarakatan. Sumber data penelitian ini adalah novel Laskar Pelangi terbitan tahun 2006, sedangkan wujud datanya adalah kutipan-kutipan maupun ujaran yang mengandung fungsi deiksis sosial.
Berdasarkan penelitian dapat diketahui fungsi-fungsi deiksis sosial antara lain fungsi sebagai salah satu bentuk efektifitas kalimat terdapat 10 kutipan, fungsi sebagai pembeda tingkat sosial seseorang terdapat 10 kutipan dan fungsi untuk menjaga sikap sosial kemasyarakatan terdapat 13 kutipan.
Dalam pembelajaran bahasa diharapkan agar siswa menjadi gemar membaca sehingga membaca menjadi budaya. Melalui novel dapat menjadi gambaran kehidupan yang dijadikan kekuatan imajinatif oleh pengarang. Pembelajaran bahasa menjadi pelajaran di sekolah menengah pertama namun siswa kurang minat membaca karena membaca belum jadi budaya, perkembangan minat baca siswa masih rendah dikarenakan beberapa faktor baik secara internal maupun eksternal, sehubungan kondisi tersebut maka novel dijadikan alat pembelajaran untuk menunjang minat baca siswa, novel yang berkualitas akan menambah pengalaman dan nilai-nilai positif bagi siswa.
Hasil analisis tersebut dapat menambah wawasan dan informasi bagi pembaca khususnya para pengajar di sekolah. Hasil analisis novel tersebut dapat dipakai sebagai pertimbangan untuk menentukan dan memilih karya-karya yang bermutu, yang pantas untuk diajarkan kepada siswa di SMP.
15125000110 | FAS d C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain