Skripsi
PENGEMBANGAN INSTRUMENTASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 1 WARUREJA PADA MATERI POKOK SEGI EMPAT DENGAN PENDEKATAN TEORI RESPONS BUTIR TAHUN AJARAN 2016/2017
DEWI, ULFIANA. 2017. Pengembangan Instrumentasi Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas VII Semester II SMP N 1 Warureja Pada Materi Pokok Segiempat Dengan Pendekatan Teori Respons Butir Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal.
Pembimbing I : Dr. Purwo Susongko, M. Pd
Pembimbing II : Dra. Eleonora Dwi W, M. Pd
Kata Kunci: Pengembangan Instrumentasi, Kesulitan Belajar, Teori Respons Butir
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui prosedur pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika materi pokok segiempat dengan pemodelan Teori Respons Butir, (2) mengetahui kualitas butir tes diagnostik kesulitan belajar matematika materi pokok segiempat yang telah dikembangkan, (3) memperoleh informasi kesulitan-kesulitan belajar matematika siswa SMP Negeri 1 Warureja materi pokok segiempat yang dimunculkan dalam tes diagnostik yang telah dikembangkan.
Metode pada penelitian ini menggunakan metode Research and Development dengan mengacu pada tahapan yang dikemukakan oleh Sugiyono, yaitu mencari potensi dan masalah, mengumpulkan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakain, revisi produk, dan produksi masal. Sedangkan dalam penelitian ini tahapan yang dilakukan yaitu (1) observasi awal, (2) studi pendahuluan, (3) penyusunan produk I, (4) validasi desain, (5) perbaikan produk I, (6) Uji Coba Produk I, (7) Desain Produk II, (8) Validasi Produk II, (9) Uji Coba Produk II, (10) Analisis Produk) II, (11) Penyusunan Produk III, dan (12) Penggunaan Produk III untuk mengetahui profil kesulitan belajar siswa.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa tes kesulitan belajar yang telah dikembangkan secara kualitatif memenuhi aspek valid, aspek praktis, dan aspek efektif. Analisis tes yang dilakukan menggunakan teori respons butir model dua parameter, dengan tingkat kesukaran berkisar antara – 8,985 sampai 2,326 dan daya beda butir soal berkisar antara – 0,662 sampai 10,945. Hasil tes diagnostik memberikan informasi bahwa kesulitan belajar yang dihadapi siswa dibagi dalam delapan indikator yaitu indikator kesalahan konsep, kesalahan interprestasi bahasa, kesalahan teknis, kesalahan data, kesalahan konsep dan interprestasi bahasa, kesalahan konsep dan teknis, kesalahan konsep dan data, kesalahan konsep dan teknis, dan kesalahan bahasa dan teknis. Presentase kesulitan belajar tertinggi yaitu (1) kesalahan konsep dengan rata-rata 16,99 %, (2) kesalahan teknis 16,09 %, (3) kesalahan interprestasi bahasa 12,74 %, (4) kesalahan konsep dan teknis 8,82 %,(5) kesalahan konsep dan interprestasi bahasa 7,19 %, (6) kesalahan interprestasi bahasa dan teknis 5,88 %, (7) kesalahan data 4,12 %, dan (8) kesalahan konsep dan data dengan presentase rata-rata 2,94 %.
17135001070 | DEW p C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain