Skripsi
URUTAN LOGIS DAN TEMPORAL DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DAN IMPLIKASI PEMBELAJARANNYA DI SMA
Kata Kunci : alur, urutan logis, urutan temporal, novel, implikasi
Novel Ronggeng Dukuh Paruk adalah novel ketiga yang ditulis oleh Ahmad Tohari yang diterbitkan oleh Gramedia, pada tahun 1982. Dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk selain kisahnya berisikan dunia ronggeng di Dukuh Paruk, novel ini juga dapat dijadikan sebuah dokumentasi sosial pada masa pergolakan politik di Indonesia, bahkan hingga kini masih banyak rakyat yang sengsara. Karya sastra yang mengisahkan perubahan sosial-politik pada kurun waktu sekitar 1965 tentang terjadinya geger politik yang melibatkan banyak korban. Bertolak dari kenyataan bahwa dalam novel tidak hanya selalu menyajikan analisis tentang unsur intrinsik yang membangun jalannya cerita, seperti tema, penokohan serta sebab akibat suatu peristiwa. Namun juga membicarakan sesuatu, yaitu urutan cerita yang logis dan temporal, serta yang tidak logis dan tidak temporal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi tentang (1) urutan logis dan temporal dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, (2) alur cerita yang digunakan dalam hubungannya dengan urutan logis dan temporal dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, (3) implikasi pembelajaran urutan logis dan temporal dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu menjawab masalah dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan menganalisis atau mengolah data serta membuat kesimpulan.
Berdasarkan hasil analisis data, dalam penelitian yang menganalisis novel Ronggeng Dukuh Paruk ini terdapat beberapa teks yang menunjukkan atau yang menggambarkan urutan logis dan temporal, yaitu (1) gambaran alur, terdapat alur campuran,yaitu alur maju kemudian alur mundur dan kembali ke alur maju dengan tiga belas bagian cerita, (2) gambaran urutan logis, terdapat 9 (sembilan) kutipan yang menunjukkan kelogisan dengan presentase 36%, (3) gambaran temporal, terdapat 16 (enam belas) kutipan yang menyatakan urutan temporal dengan presentase 64%.
Saran yang dapat penulis sampaikan diharapkan guru dapat membawa suatu pengajaran yang kreatif, membina pribadi-pribadi yang dapat menikamati indahnya sastra, membina pribadi-pribadi yang tahu manfaat sastra dalam kehidupan manusia. Muncul insan-insan yang mempunyai sikap positif terhadap sastra karena kesadaran bahwa sastra dapat memperkaya batin pembacanya.
15135000470 | MUL u C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain