Skripsi
PERANAN LAYANAN KONSELING KARIER DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA DI SMK SATYA PRAJA 2 PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Peserta Didik Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Kelas XI)
Kata Kunci : Layanan Konseling Karir Dengan Pendekatan Behavior, Motivasi Berwirausaha.
Latar belakang penelitian adanya pemberdayaan kewirausahaan di sekolah belum dilaksanakan secara optimal, belum terlaksana dengan baik. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pelaksanaan layanan konseling karir dengan pendekatan behavior dan motivasi berwirausaha peserta didik, tingkat motivasi berwirausaha peserta didik serta untuk mengetahui ada tidaknya peranan layanan konseling karir dengan pendekatan behavior terhadap motivasi berwirausaha pada peserta didik. Penelitian ini dirancang menggunakan PTBK dengan populasi penelitian berjumlah 149 peserta didik, dengan sampel 21 peserta didik. Alat pengumpulan data berupa angket, wawancara, observasi, catatan anekdot, dokumentasi. Penelitian tindakan ini terdiri dari empat komponen pokok: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Indikator keberhasilan peserta didik dikatakan terentaskan masalahnya sesuai dengan kesepakatan peneliti dengan guru Bimbingan dan Konseling sekolah yaitu 75%.
Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan layanan konseling karir dengan pendekatan behavior diperoleh rata-rata 69,44% pada siklus I. Sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata 84,26%. Sehingga hipotesis tindakan kerja (Ha) “terdapat peranan layanan konseling karier dengan pendekatan behavior terhadap motivasi berwirausaha kelas XI TKR SMK Satya Praja 2 Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2016/2017” diterima. Hal ini terbukti dari tingkat motivasi berwirausaha peserta didik siklus I sebanyak 16 peserta didik (66,67%) dapat tingkatkan pada siklus II menjadi 19 peserta didik sebanyak 86,11% melebihi indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu 75%. Tingkat ketuntasan motivasi berwirausaha peserta didik siklus I dan siklus II diperoleh selisih 19,44%.
Saran penulis diharapkan pihak sekolah dapat menjadikan bahan evaluasi dalam layanan konseling karir dengan pendekatan behavior selanjutnya dapat menerapakan conditioning operant, conditioning classic, reword, serta reinforcement negatif maupun positif, dalam peningkatan motivasi berwirausaha peserta didik dan memasukan layanan tersebut dalam program BK. Diharapkan guru Bimbingan dan Konseling dapat membimbing peserta didik dalam memahami kondisi dan potensi diri sendiri serta melakukan motivasi perencanaan karir demi masa depannya. Serta peserta didik dapat memahami potensi diri, mengetahui kekurangan dan kelebihan diri agar mampu meningkatkan motivasi dirinya dengan baik.
11145001210 | SOF p C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain