Skripsi
Penggunaan Majas Pertentangan Pada Kumpulan Puisi Doa Untuk Anak Cucu Karya WS. Rendra Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMA
GUNAWAN, INDRA. 2016. “Penggunaan Majas Pertentangan pada Kumpulan Puisi Doa Untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal.
Pembimbing I Dra. Sri Mulyati, M.Pd.,
Pembimbing II Lely Triana, M.Pd.
Kata Kunci: majas pertentangan, puisi, implikasi.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan majas pertentangan pada kumpulan puisi Doa Untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra dan mendeskripsikan implikasi hasil penelitian terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA.
Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif. Sumber data pada penelitian ini adalah sebuah kumpulan puisi Doa Untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra dan wujud datanya berupa kalimat yang mengandung majas hiperbola, ironi, dan oksimoron yang terdapat pada kumpulan puisi Doa Untuk anak Cucu. Pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analisis. Dalam pelaksanaan penelitian ini, penyajian hasil analisis data dalam bentuk informal.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di dalam kumpulan puisi Doa Untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra yang berjumlah sembilan belas judul puisi mengandung majas pertentangan yang meliputi majas hiperbola, majas ironi, dan majas oksimoron. Majas hiperbola berjumlah dua belas yang terdapat pada judul puisi Hak Oposisi, Sajak Bilan Mei 1998 di Indonesia, Kesaksian Akhir Abad, Perempuan yang tergusur, Di mana kamu De’Na, Pertemuan malam, Doa, dan Sagu Ambon, dengan persentase 66,66%. Majas ironi berjumlah sembilan belas yang terdapat pada judul puisi Hak Oposisi, Inilah Saatnya, Kesaksian tentang Mastodon-Mastodon, Rakyat adalah Sumber Ilmu, Ibu di atas Debu, Jangan Takut Ibu, Maskumambang, Pertanyaan Penting, dan Politisi itu adalah, dengan persentase 47,36%. Majas oksimoron berjumlah dua yang terdapat pada judul puisi Gumamku Ya Allah, dan Doa, dengan persentase 10%. Tujuan penggunaan majas pertentangan pada kumpulan puisi Doa Untuk Anak Cucu ditujukan kepada pemerintah, masyarakat, serta sistem pemerintahan indonesia. Penelitian ini dapat digunakan sebagai materi ajar di SMA khususnya kelas X semester I dikarenakan isi dari penelitian ini yang memuat majas (majas pertentangan) dan fungsinya cocok untuk pembelajaran aspek mendengarkan yakni mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung atau melalui rekaman.
Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan kepada guru khususnya pengajar bahasa Indonesia untuk memiliki pengetahuan tentang majas yang cukup untuk mendukung proses pembelajaran bahasa Indonesia. Kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra dapat dijadikan sebagai bahan bacaan yang menyenagkan dan dan bermanfaat bagi pembaca
15125001180 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain