Skripsi
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN DALAM FILM “KETIKA CINTA BERTASBIH” DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA
Kata Kunci: Alih Kode dan Campur Kode, implikasi pembelajaran
Permasalahan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan alih kode dan
campur percakapan dalam film “Ketika Cinta Bertasbih” dan implikasi
pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Peneliti ini juga bertujuan untuk
mendeskripsikan jenis alaih kode dan campur kode, dan faktor-faktor penyebab
terjadinya alih kode dan campur kode yang terjadi dalam film Ketika Cinta
Bertasbih.
Metode penelitian ini adalah menggunakan deskripsi kualitatif. Datanya
adalah tuturan yang merupakan alih kode dan campur kode percakapan dalam film
Ketika Cinta Bertasbih. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah simak
tidak berpartisipasi, dan teknik rekam. Simak tidak berpartisipasi maksudnya
adalah metode simak dengan peneliti tidak ikut dalam proses pembicaraanm
teknik catat yang dimaksud adalah mencatat hasil tutran percakapan dalam film
tersebut. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode padan, yaitu alat
penentunya diluar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang
barsangkutan. Metode penyajian hasil analisis menggunakan metode informal
karena datanya berupa tuturan.
Hasil penelitian ini menunjukan dua kesimpulan. Pertama jenis alih kode
dan campur kode yang terjadi dalam film Ketika Cinta Bertasbih terbagi menjadi
dua, 1 jenis alih, di bagi menjadi dua yaitu (1) alih kode berdasarkan sifatnya
(sementara), dan (2) alih kode berdasarkan peralihannya. Alih kode berupa
sementara yang metiputi alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa ke
bahasa Indonesia, dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris ke bahasa Indonesia,
dan dari bahasa Indonesia ke bahasa Palembang ke bahasa Indonesia. Alih kode
berdasarkan dari peralihan dibagi dua, yaitu (a) alih kode intern ada 3 data, dan
(b) alih kode ekstern ada 2 data. Sedangkan jenis campur kode yang terjadi dalam
film “Kerika Cinta Bertasbih” dibagi menjadi dua, yaitu (a) campur kode dalam ,
dan (b) campur kode luar. Kedua, faktor benyebab terjadinya alih kode ada lima,
yaitu penutur, lawan tutur, hadirnya orang ketiga, pokok pembicaraan, dan untuk
membangkitkan rasa humor. penyebab terjadinya campur kode ada lima, yaitu
penyisipan kata, penyisipan frase, penyisipan klausa, penyisipan baster,
penyisipan ungkapan atau idiom, dan penyisipan kata ulang.
15135000630 | HAR a C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain