Skripsi
GANGGUAN PSIKOGENIK PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ANAK-ANAK RENTANG USIA 6-10 TAHUN DI KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL
WICAKSONO, GALUH ADI 2018. “Gangguan Psikogenik Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Anak-anak Rentang Usia 6-10 Tahun di Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal”. Skripsi. Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal. Pembimbing I Dr. Burhan Eko Purwanto, M. Hum., Pembimbing II Lely Triana, M.Pd.
Kata Kunci : psikogenik, pembelajaran, anak-anak.
Penelitian ini membahas tentang gangguan psikogenik yang meliputi gangguan berbicara manja, latah, kemayu, gagap di Kecamatan Dukuhwaru. Peneliti menyusuri sekolah-sekolah dasar untuk mencari anak yang mengalami gangguan psikogenik. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan gangguan berbicara pada anak-anak usia 6-10 tahun di Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal, 2) mendeskripsikan penyebab gangguan berbicara pada anak-anak rentang usia 6-10 tahun di Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal.
Penelitian ini bersumber dari anak usia 6-10 tahun yang ada di Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal dan menggunakan pendekatan kualitatif. Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik rekam catat. Sumber data tersebut diperoleh dari tuturan anak atau guru yang mengajar di sekolah. Penyediaan data yang digunakan penelitian ini adalah teknik rekam catat. Teknik penjaringan data dengan merekam penggunaan bahasa menggunakan rekaman. Teknik catat adalah teknik kegiatan mencatat dilakukan sebagai lanjutan dari kegiatan merekam. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data menggunakan metode deskriptif, yaitu menganalisis dengan merinci dan menjelaskan sejelas mungkin. Data yang telah di analisis disajikan dengan metode informal yaitu rumusan dengan kata atau kalimat biasa tanpa menggunakan tanda dan lambang.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat 7 anak yang mengalami gangguan berbicara yaitu 4 anak berbicara gagap, 1 anak berbicara manja, 1 anak berbicara latah dan 1 anak berbicara kemayu. Faktor ini kebanyakan disebabkan karena faktor lingkungan dan faktor keturunan keluarga, serta kurangnya perhatian orang tua kepada anak.
Saran dari penelitian ini adalah orang tua selalu memberikan perhatian terhadap anak-anak, karena jika kurangnya komunikasi terhadap anak maka orang tua tidak akan pernah tau gangguan berbicara yang diderita anak. selain mengetahui gangguan yang diderita juga melatih anak meningkatkan rasa percaya diri kepada anak.
15125001110 | WIC g C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain