Skripsi
PENGGUNAAN CITRAAN, METAFORA DAN SIMBOL DALAM PUISI TIADAKAH KAU INGAT? KARYA USMAR ISMAIL DAN IMPLIKASINYA UNTUK PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA
Rohman, Kholilu. 2017. “Penggunaan Citraan, Metafora, dan Simbol dalam Puisi Tiadakah Kau Ingat? Karya Usmar Ismail dan Implikasinya untuk Pembelajaran Sastra di SMA”. Skripsi. Pendidikan Bahasa Indonesia. Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal.
Pembimbing I Dr. Burhan Eko Purwanto, M.Hum. Pembimbing II Lely Triana, M.Pd.
Kata kunci : Citraan, Metafora, Simbol, Puisi, dan Impikasi
Pembelajarannya.
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui penggunaan citraan, metafora, dan simbol pada puisi Tiadakah Kau Ingat? Karya Usmar Ismail. Tujuan dari penelitian ini juga secara tidak langsung membedakan antara citraan, metafora, simbol, dan mendeskripsikan implikasi hasil penelitian terhadap pembelajaran sastra di SMA.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah puisi Tiadakah Kau Ingat? Karya Usmar Ismail. Wujud data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang terdapat dalam puisi Tiadakah Kau Ingat? Karya Usmar Ismail. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca dan catat. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Teknik penyajian hasil analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode informal yaitu menyajikan data dengan kata-kata untuk memperjelas kajian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, dalam puisi Tiadakah Kau Ingat? Karya Usmar Ismail memiliki citraan, metafora, dan simbol. Jika dihitung ada 40 citraan pada puisi “Tiadakah Kau Ingat?” Karya Usmar Ismail yang terbagi citrtaan penglihatan 2 kata, citraan perasaan 10 kata, citraan pendengaran 3 kata, citraan gerak 14 kata, dan citraan rabaan ada 2 kata. Analisis metafora pada puisi ini terdapat 13 kata dan analisis simbol terdapat 2 kata. Hasil penelitian ini dapat diterapkan pada pembelajaran SMA kelas X semester II yang sesuai dengan Standar Kompetansi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Saran yang dapat peneliti berikan bagi para guru Bahasa Indonesia yaitu untuk memasukan karya sastra ke dalam pembelajaran dan guru juga harus dapat memilah hal negatif dan positif untuk pembelajaran . Hal itu akan menstimulus minat membaca siswa. Untuk siswa juga sangat bagus apabila mengenal lebih dekat tentang sastra khususnya puisi.
15135001230 | ROH p C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain