Skripsi
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY (CBT) TERHADAP PENURUNAN PRASANGKA STATUS SOSIAL PADA MASYARAKAT DI DESA LENGGERONG, KECAMATAN BANTARBOLANG, KABUPATEN PEMALANG 2019
WIJAYA.INDRA YUDHA. 2019.Implementasi Pendekatan Cogintive Behavioral Therapy (CBT) Terhadap Penurunan Prasangka Status Sosial Pada Masyarakatdi Desa Lenggerong, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang,2019. Jurusan Bimbingan dan Konseling. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal.
Pembimbing I : Dr. H. Suriswo, M.Pd
Pembimbing II : Sesya Dias Mumpuni, M.Pd
Kata Kunci:Prasangka Status Sosial, dan Pendekatan Cogintive Behavioral Therapy
Prasangka adalah pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui (menyaksikan, menyelidiki) sendiri, merupakan perilaku negatif yang mengarahkan kelompok pada individualis berdasarkan pada keterbatasan atau kesalahan informasi tentang kelompok.mengetahui tingkat menurunnya prasangka status sosial masyarakat Desa Lenggerong setelahdilakukan terapi menggunakan pendekatan Pendekatan Cogintive Behavioral Therapy (CBT).
Jenis penelitian eksperimen dengan desain penelitian pendekatan Mixed Methods. Populasi penelitian ini adalah berjumlah populasi sebanyak 1174 penduduk. Teknik sampling yang digunakan adalah berstrata (Stratified Sample), dimana sampel merupakan masyarakat berjumlah 129 peserta didik. Metode pengumpulan data menggunakan pengamatan, Triangulasi, wawancara, skala dan dokumentasi. Validitasdan reliabilitas instrument menggunakan rumus Spearman-Brown. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis korelasi pearson’s correlation analysis mencari seberapa kuat hubungan prasangka dan status sosial
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai thitung 2,6245 > ttabel 1,656 (df=n-k I 129-2=127), maka variabel prasangka berhubungan dengan variabel status sosial. Prasangka menunjukkan bahwa responden dalam kategori sangat rendah terdapat 1 responden (0,8%), terdapat 20 responden (15,5%) dalamkategori rendah, 14 responden (10,9%) dalam kategori sedang, 61 responden (47,3%) dalam kategori tinggi, dan33 rasponden (25,5%) yang dalam kategori sangattinggi. Peneliti mengambil satu responden yang memiliki prasangka yang tinggi untuk di konseling.
Disarankan untuk masyarakat mampu memiliki prasangka status sosial yang positif dalam menyikapi perbedaan yang timbul dimasyarakat serta untuk konseli mampu bertindak dalam menghilangkan prasangka status sosial yang timbul pada masyarakat.
11145000840 | WIJ i C1 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain