Skripsi
Analisis Break Even Point sebagai Dasar Perencanaan Laba dan Tingkat Penjualan pada CV Duta Java Tea Industri Tegal
Hilda Faridah. Analisis Break Even Point sebagai Dasar Perencanaa Laba dan Penentuan Tingkat Penjualan pada CV Duta Java Tea Industri Tegal. Untuk periode tahun 2003-2007. Penulisan skripsi, Manajemen perusahaan . 2008. Dibimbing oleh Ibu Sri Murdiati, S.E., M.Si, selaku dosen pembimbing I dan Ibu Neni Astuti, S.E., M.Si, selaku dosen pembimbing II.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tingkat penjualan perusahaan berada di atas tingkat Break Even Point atau tidak, dan untuk mengetahui meningkat atau tidaknya margin of safety perusahaan. Hipotesis yang diajukan adalah :
1. Diduga perusahaan dalam penjualannya, berada diatas tingkat Break Even Point.
2. Diduga margin of safety perusahaan mengalami peningkatan selama periode penelitian.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis Break Even Point dengan pendekatan matematis dan pendekatan grafis, Margin Of Safety untuk mengetahui seberapa jauh volume penjualan boleh turun agar perusahaan tidak menderita rugi. Sedangkan pemisahan biaya semi variabel kedalam biaya tetap dan biaya variabel digunakan metode titik terendah dan tertinggi.
Dari hasil pembahasan dapat disimpukan bahwa BEP tahun 2003 sebesar Rp.2.750.973.412 pada penjualan sebanyak 270.948 kg, dengan realisasi hasil penjualan sebesar Rp.8.037.571.850. BEP tahun 2004 sebesar Rp.2.737.989.473 pada penjualan sebanyak 248.839 kg, dengan realisasi hasil penjualan sebesar Rp.9.179.072.000. BEP tahun 2005 sebesar Rp.4.399.998.096 pada penjualan sebanyak 343.598 kg, dengan realisasi hasil penjualan sebesar Rp.11.799.104.000. BEP tahun 2006 sebesar Rp.4.136.047.573 pada penjualan sebanyak 295.353 kg, dengan realisasi hasil penjualan sebesar Rp.13.27.250.000. BEP tahun 2007 sebesar Rp.7.310.575.228 pada penjualan sebanyak 371.329 kg, dengan realisasi hasil penjualan sebesar Rp.19.202.840.300. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa realisasi hasil penjualan lebih besar atau di atas tingkat penjualan Break Even Point. Sehingga hipotesis pertama menyatakan bahwa perusahaan dalam kegiatan produksi atau penjualannya berada di atas tingkat penjualan Break Even Point diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan besarnya tingkat Margin of safety tahun 2003 sebesar 68 %, tahun 2004 sebesar 71 %, tahun 2005 sebesar 65 %, tahun 2006 sebesar 70 %, dan tahun 2007 sebesar 63 %. Margin of safety mengalami kenaikan dan penurunan, namun jumlah prosentase kenaikan lebih kecil dari jumlah prosentase penurunan. Sehingga hipotesis kedua yang menyatakan margin of safety mengalami peningkatan ditolak.
CV Duta Java Tea Industri sebaiknya lebih meningkatkan lagi volume penjualan dan menekan biaya seminimal mungkin, meskipun hasil penjualan perusahaan berada di atas tingkat penjualan Break Even Point, agar keuntungan perusahaan lebih besar sehingga margin of safety yang dihasilkan juga mengalami peningkatan.
X1300207 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain