t tabel = 2,000, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil penghitungan data, dengan koefisien t-test pada taraf signifikansi 5% bahwa t hitung lebih besar dengan t tabel, sehingga hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi: "pemberian bimbingan pribadi dengan pendekatan behavioristik terhadap pembentukan rasa percaya diri dipandang sangat tidak efektif pada mahasiswa Akper Pemkot Tegal ditolak. Sedangkan hipotesis alternative (Ha) yang berbunyi: "pemberian bimbingan pribadi dengan pendekatan behavioristik terhadap pembentuk rasa percaya diri dipandang sangat efektif pada mahasiswa Akper pemkot Tegal" diterima. Peningkatan rasa percaya diri mahasiswa dari sebelum treatment diperoleh mean 57,37 dan setelah treatment adalah diperoleh mean 77,78 berarti ada perubahan perilaku sebesar 22,25%. Hal ini berarti bahwa layanan bimbingan pribadi dengan pendekatan behavioristik efektif untuk meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa. Saran yagn dapat disampaikan adalah Direktur Akper dimohon memberikan dukungan dalam memberikan dukungan bimbingan pribadi, dosen di dalam melaksanakan bimbingan pribadi lebih bertanggung jawab agar rasa percaya diri mahasiswa meningkat, mahasiswa senantiasa mentaati semua peraturan di kampus terutama mengenai pembinaan mahasiswa dan penerapan bimbingan pribadi sangat dirasakan manfaatnya dalam meningkatkan rasa percaya diri." />