ttabel = 1,282. Yang berarti Hipotesis Nihil yang menyatakan : "Tidak ada Peran Layanan Bimbingan Pribadi terhadap Perkembangan Intelektual Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tegal Tahun Pelajaran 2008/2009" adalah ditolak dan menerima hipotesis alternatif yang menyatakan: "Adanya Peran Layanan Bimbingan Pribadi terhadap Perkembangan Intelektual Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tegal Tahun Pelajaran 2008/2009". Hal ini terbukti bahwa angka ketercapaan skore angket mencapai 2.080 dari skore maksimal 2.400 berarti hanya 84,54 % dengan mean 64,57 dirasakan perkembangan intelektal untuk siswa putri masih rendah sedangkan siswa pria dalam rantangan tinggi hal ini terbukti bahwa angka ketercapaian skore angket mencapai 2.248 dari skore maksimal 2.400 berarti hanya 93,67 % dengan mean 74,97. Saran yang direkomendasikan adalah bahwa guru Bimbingan dan Konseling hendaknya dalam melayani siswa penuh dengan tanggung jawab agar dapar mempersembahkan hasil yang optimal Guru Bimbingan dan Konseling dalam paradigma baru hendaknya secara periodik menyelenggarakan bimbingan pribadi secara profesional tidak membedakan antara siswa putri maupun putra semua diberikan pelayanan yang sama. Pihak sekolah lebih memperhatikan tingkat perkembangan intelektual anak, sehingga lulusan yang dihasilkan menjadi orang yang lebih berkualitas." />