Skripsi
Perbandingan Keefektifan Tes Diskrit dan Tes Pragmatik dalam Penilaian Keterampilan Berbicara Individual Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Suradadi Kabupaten Tegal
HADI, ALI. 2009. Skripsi berjudul : Perbandingan Keefektifan Tes Diskrit dan Tes Pragmatik dalam Penilaian Keterampilan Berbicara Individual Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Suradadi Kabupaten Tegal. Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal.
Kata Kunci : Tes Diskrit, Tes Pragmatik, Penilaian Keterampilan Berbicara.
Berbicara sebagai salah satu wujud kegiatan berbahasa yang bersifat produktif lisan merupakan keterampilan yang sangat komplek yang memiliki beberapa unsur. Unsur itu dapat dipisahkan atas unsur kebahasaan dan unsur non kebahasaan. Unsur kebahasaan meliputi pengucapan vokal/konsonan, penempatan tekanan/persendian, kesesuaian isi, diksi/pilihan kata, sedang unsur non kebahasaan meliputi keberanian, penguasaan topik, kelancaran, semangat, sikap, dan kewajaran. Dilihat dari segi bentuknya, keterampilan berbicara dapat dibedakan atas keterampilan berbicara individual dan keterampilan berbicara kelompok. Berbicara individual adalah kegiatan berbicara yang dilakukan hanya oleh seorang pembicara, sedang berbicara kelompok lebih mengarah pada adanya hubungan timbal-balik antar pembicara.
Keterampilan berbicara dapat dinilai secara diskrit dan secara pragmatik. Penilaan dengan tes diskrit dilakukan dengan cara menilai setiap unsur yang ada dalam kegiatan berbicara secara lepas, sedang penilaan dengan tes pragmatik dilakukan dengan menilai seluruh unsur yang ada dalam kegiatan berbicara secara serentak dalam satu kegiatan berbicara.
Penelitian ini bermaksud meneliti perbandingan keefektifan penggunaan tes diskrit dan tes pragmatik dalam menilai keterampilan berbicara individual (pidato) siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah Suradadi Kabupaten Tegal. Sampel yang menjadi objek penelitian adalah siswa-siswi kelas VIII A dan siswa-siswi kelas VIII B SMP Muhammadiyah Suradadi Kabupaten Tegal. Setiap siswa diminta berlatih pidato satu persatu di hadapan teman-teman sekelasnya. Latihan pidato siswa-siswi di kelas VIII A dinilai dengan menggunakan tes Pragmatik, sedang di kelas VIII B dinilai dengan menggunakan tes diskrit. Dari hasil penilaian tersebut ditemukan rata-rata nilai di kelas VIII A adalah 67,88; sedangkan rata-rata nilai di kelas VIII B adalah 69,55. Hal ini menunjukkan penggunaan tes diskrit lebih efektif dibandingkan dengan tes pragmatik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian tes diskrit yang mendasarkan penilaiannya pada unsur-unsur kebahasaan secara terpisah lebih cocok untuk tahap pemula. Oleh karena itulah tes diskrit lebih efektif dari pada tes pragmatik, sebab yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP yang masih dikategorikan tingkat pemula. Namun demikian, perbedaan tingkat keefektifan kedua tes tersebut sebenarnya tidak signifikan. Hal ini diketahui setelah hasil penilaian kedua tes tersebut diuji dengan menggunakan uji t independen.
PBSID09018 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain