Skripsi
Kode dan Alih Kode dalam Wacana Jual Beli Bawang pada Masyarakat Bilingual di Pasar Klampok Kabupaten Brebes dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA
NURKHOLIFAH, SITI. 2009. "Kode dan Alih Kode dalam Wacana Jual Beli Bawang pada Masyarakat Bilingual di Pasar Klampok Kabupaten Brebes dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA". Skripsi. Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal. Pembimbing I : Drs. Bowo Hermaji, M.Pd., Pembimbing II : Sutji Muljani, S.S., M.Hum.
Kata Kunci : Kode, Alih Kode, Masyarakat Bilingual, Implikasi
Kode dan alih kode merupakan peristiwa kebahasaan yang berkaitan dengan aspek kebahasaan, budaya dan latar belakang penuturnya. Kode tidak hanya menyangkut penggunaan ragam bahasa, tetapi juga menyertai peristiwa tutur. Oleh sebab itu, kajian terhadap hal itu perlu dilakukan guna mengetahui kode bahasa yang digunakan masyarakat dalam jual-beli.
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah kode apakah yang digunakan masyarakat Brebes, bagaimana pola kecenderungan dan sebab alih kode dalam jual-beli bawang, dan bagaimana implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kode yang digunakan pada jual-beli bawang, mengidentifikasi pola kecenderungan dan sebab alih kode, bagaimana implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang digunakan berupa bentuk-bentuk verbal (bentuk komunikasi yang berupa bahasa). Sumber data penelitiannya berasal dari sumber lisan penjual dan calon pembeli bawang dan data penelitiannya berasal dari tuturan yang dihasilkan oleh penjual dan calon pembeli bawang. Tahap pengumpulan datanya dilakukan dengan teknik rekam sebagai dasar dan teknik simak catat sebagai kelanjutannya. Data yang dianalisis berupa peristiwa tutur atau wacana percakapan.
Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa kode yang digunakan masyarakat Brebes dalam peristiwa tutur jual-beli berupa kode yang berwujud bahasa, kode tingkat tutur, ragam tutur, dan ragam dialek. Adapun wujud dan pola kecenderungan alih kode adalah alih kode yang berwujud alih tingkat tutur dan alih kode yang berwujud alih bahasa. Alih kode mempunyai 8 sebab, yaitu perasaan jengkel penjual kepada si pembeli, perasaan jengkel pembeli kepada si penjual, pembeli memiliki maksud tertentu yang disembunyikan, penjual ingin menyesuaikan dengan kode yang dipakai oleh pembeli, ekspresi keterkejutan pada pihak pembeli, kehadiran calon pembeli lain pada saat percakapan berlangsung, penjual ingin berpura-pura dengan pembeli, dan penjual ingin bergurau dengan pembeli. Implikasi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA yaitu berkaitan dengan informasi lisan yang berupa ragam.
Bahasa yang paling banyak mempengaruhi peristiwa alih kode adalah bahasa daerah yaitu bahasa Jawa. Bahasa lain yang mempengaruhi alih kode adalah bahasa Indonesia.
PBSID09015 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain